Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Bekraf Dorong Potensi SDM Digital di Sumut

Bekraf Dorong Potensi SDM Digital di Sumut Kredit Foto: WE
Warta Ekonomi, Medan -

Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) mendorong para Startup di Medan, Sumatera Utara (Sumut) untuk meningkatkan potensi perkembangan digital dengan menggelar "Bekraf Developer Day".

"Bekraf berkeinginanan terjadi pemerataan kualitas dan kuantitas sumber daya manusia (SDM) Indonesia di bidang digital," kata Wakil Kepala Bekraf Indonesia, Ricky Pesik di Medan, Sabtu (1/10).

Bekraf Developer Day (BDD) di Medan, digelar setelah pagelaran serupa di Bandung, Yogyakarta daan Surabaya dihadiri 535 peserta yang sebagian besar berstatus mahasiswa.

Kegiatan dengan tema mewujudkan kemandirian bangsa melalui teknologi digital itu menampilkan pemateri antara lain Narendra Wicaksono.

BDD diharapkan menginspirasi dan memberikan dukungan, pengalaman dan tips dalam melakukan pengembangan industri digital khususnya seputar Internet of things dan aplikasi andorid.

Menurut dia, pengguna digital di dalam negeri semakin meningkat sehingga sangat potensi untuk pengembangan kreatifitas di bidang itu.

"Dengan melatih dan terus mengembangkan aplikasi yang ingin dibuat serta memilih jenis platform yang pas untuk awal pengembangan aplikasi maka diharapkan SDM di bidang digital semakin berkembang di dalam negeri," katanya.

Pengguna internet yang meningkat setiap tahunnya sangat membuka peluang untuk para StarUp Indonesia untuk tidak kalah bersaing dengan para StarUp yang ada diluar negeri.

Ricky Pesik menilai kebutuhan terhadap developer lokal yang berkualitas sangat tinggi karena selama ini sejumlah perusahaan besar di bidang teknologi di tanah air masih menggunakan jasa dari luar negeri.

Deputi Infrastruktur Bekraf, Hari Sungkar menyebutkan bahwa developer game lokal hanya memiliki andil sebesar 1,2 persen dari market share Indonesia yang mencapai Rp4,1 triliun pada tahun 2015. Oleh karena itu, katanya diperlukan strategi yang tepat agar bisa bersaing dengan aplikasi asing.

"Jadi memang harus dicari game game yang disukai oleh orang Indonesia. Jangan coba bertarung untuk membuat counter strike (game tembak menembak, red) yang baru," katanya.

Narendra Wicaksono selaku Co-Founder Dicoding Indonesia menilai pemerintah perlu menerbitkan regulasi yang berpihak ke developer lokal.

Salah satunya bagaimana mendapatkan jalur distribusi yang maksimal dimana selama ini masih dikuasai asing seperti playstore. "Di industri film ada regulasi, sementara di industri digital belum diatur," katanya.(Ant)

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Boyke P. Siregar

Advertisement

Bagikan Artikel: