Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Hingga Agustus, Pembiayaan Jaring Mandiri Capai Rp1,33 Triliun

Hingga Agustus, Pembiayaan Jaring Mandiri Capai Rp1,33 Triliun Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

Bank Mandiri terus mendukung pengembangan sektor kelautan dan perikanan melalui penyaluran pembiayaan dalam Program Jangkau, Sinergi, dan Guideline atau JARING. Pada periode Januari-Agustus 2016, Bank Mandiri telah menyalurkan pembiayaan pada program Jaring hingga Rp1,33 triliun, dengan total outstanding penyaluran sebesar Rp2,47 triliun sejak program Jaring diluncurkan.

Jaring merupakan program yang digulirkan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 2015 dan dimaksudkan menjawab kebutuhan masyarakat terhadap informasi tentang database Kelautan dan Perikanan, skim pembiayaan, pemetaan risiko bisnis dan dukungan regulasi dari otoritas terkait.

Menurut Corporate Secretary Bank Mandiri Rohan Hafas, komitmen perseroan dalam mendukung program ini dimaksudkan untuk meningkatkan kesejahteraan para nelayan dan pelaku usaha lain di sektor ini.

"Kami terus meningkatkan peran aktif dalam mengembangkan sektor perikanan domestik agar mampu mendukung kemandirian ekonomi nasional," ungkap Rohan.

Menurutnya, komitmen kuat perseroan dalam mendukung program Jaring juga terlihat dari meningkatnya pembiayaan yang disalurkan sejak diluncurkan. Pada sepanjang tahun lalu, pinjaman program Jaring yang disalurkan perseroan mencapai Rp1,14 triliun.

Rohan melanjutkan upaya penguatan dukungan ke program Jaring juga dilakukan melalui pengelolaan atau mitigasi risiko yang ada, seperti pemilihan fokus pembiayaan ke depan dengan titik berat pada subsektor pengolahan yang dapat memberikan nilai tambah bagi komoditas perikanan.

"Kami akan mengarahkan 60-70% pembiayaan perikanan di subsektor ini," katanya.

Sementara untuk subsektor Perikanan Tangkap, tambahnya, Bank Mandiri akan menekankan pada penyaluran pembiayaan dengan target nelayan binaan dari nasabah korporasi perseroan.

"Kami berharap langkah-langkah tersebut dapat membantu menyelesaikan permasalahan yang ada, seperti mengenai tingginya risiko pembiayaan kepada nelayan karena faktor cuaca dan minimnya akses nelayan ke perbankan," kata Rohan.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Fajar Sulaiman
Editor: Cahyo Prayogo

Advertisement

Bagikan Artikel: