Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jumat (14/10/2016), dibuka turun tipis 1,70 poin di tengah kekhawatiran kenaikan suku bunga di Amerika Serikat.
IHSG BEI dibuka turun 1,70 poin atau 0,03 persen menjadi 5.338,69. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau LQ45 bergerak turun 0,42 poin (0,05 persen) menjadi 916,84.
Vice President Research and Analysis Valbury Asia Securities Nico Omer Jonckheere di Jakarta, Jumat mengatakan bahwa sentimen dalam negeri yang relatif masih positif dibatasi oleh kekhawatiran dari ekternal seperti belum adanya kepastian kenaikan suku bunga The Fed, sehingga menahan laju IHSG.
"The Fed memberi sinyal kenaikan suku bunga AS terjadi pada bulan Desember. Namun demikian, sinyal ini masih memicu ketidakpastian di pasar mengingat masih ada pertimbangan konsisi akhir dari data ekonomi AS serta politik jelang pemilihan presiden AS," kata Nico Omer.
Dari dalam negeri, lanjut dia, Bank Indonesia memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun 2017 pada rentang 5,1-5,5 persen. Proyeksi itu lebih tinggi dibandingkan perkiraan tahun ini sebesar 4,9-5,3 persen.
Sementara itu, Kepala Riset NH Korindo Securities Indonesia Reza Priyambada menambahkan bahwa kondisi bursa saham di kawasan Asia yang fluktuasinya relatif terbatas turut mempengaruhi laju IHSG. Data ekspor-impor Tiongkok yang di bawah ekspektasi mempengaruhi psikologis pelaku pasar di dalam negeri.
"Kondisi itu masih membuat pelaku pasar saham di dalam negeri cenderung melakukan aksi jual," kata Reza.
Bursa regional, di antaranya indeks Hang Seng menguat 132,21 poin (0,57 persen) ke level 23.163,51, indeks Nikkei naik 10,96 poin (0,07 persen) ke level 16.785,20, dan Straits Times menguat 7,15 poin (0,26 persen) posisi 2.812,05. (ant)
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Sucipto
Advertisement