Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Dirjen BC Pantau Penerimaan Hingga Akhir Tahun

Dirjen BC Pantau Penerimaan Hingga Akhir Tahun Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

Direktur Jenderal Bea dan Cukai Kementerian Keuangan Heru Pambudi akan terus memantau dan mengupayakan tambahan penerimaan bea cukai yang saat ini belum memenuhi potensinya, hingga akhir 2016.

"Nanti ada akumulasi di Desember. Ini masih kami pantau terus dan masih sesuai dengan perkiraan sebelumnya, khususnya (cukai) rokok. Kemudian kami monitor di bea masuk karena volume impornya menurun," kata Heru di Jakarta, Senin (31/10/2016).

Heru mengatakan pihaknya akan memantau secara khusus penerimaan dari bea masuk yang kemungkinan sedikit meleset dari target, karena kinerja perdagangan internasional saat ini sedang mengalami kelesuan akibat kondisi ekonomi global yang melemah.

"Masih ada dua bulan untuk monitor. Biasanya akhir tahun, volume perdagangan meningkat karena ada aktivitas natal dan tahun baru, sehingga kegiatan importasi itu ada peningkatan," ujarnya.

Heru belum mau berbicara kemungkinan proyeksi penerimaan bea masuk meleset hingga Rp1 triliun, karena hal yang terpenting adalah melakukan segala upaya agar penerimaan bea cukai yang tercantum dalam APBN-P 2016 sebesar Rp183,9 triliun bisa tercapai.

Hingga akhir September 2016, penerimaan bea dan cukai baru mencapai Rp103,6 triliun dari target Rp183,9 triliun dengan rincian bea masuk Rp22,8 triliun dari target Rp33,3 triliun, cukai Rp78,6 triliun dari target Rp148,1 triliun dan bea keluar Rp2,2 triliun dari target Rp2,5 triliun.

Realisasi cukai hasil tembakau telah mencapai Rp75 triliun dari target Rp141,7 triliun, cukai ethil alkohol Rp123,9 miliar dari target Rp151,5 miliar, minuman mengandung ethil alkohol Rp3,4 triliun dari target Rp5,2 triliun dan pendapatan cukai lainnya Rp65,6 miliar dari target Rp1 triliun.

Direktorat Jenderal Bea dan Cukai hingga akhir September 2016 juga telah mengumpulkan penerimaan PPN impor sebanyak Rp87,6 triliun, PPn BM impor Rp3,4 triliun dan PPh pasal 22 impor Rp27,7 triliun, dengan total pendapatan sebesar Rp118,7 triliun. (Ant)

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Sucipto

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: