Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Gunakan Hak Pilih Jika Tidak Suka Calon Tertentu

Gunakan Hak Pilih Jika Tidak Suka Calon Tertentu Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

Calon wakil gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat mengatakan warga dapat menggunakan hak pilih dalam berdemokrasi jika tidak menyukai calon tertentu.

Hal itu disampaikannya di Jakarta Timur, Rabu (2/11/2016), dalam menanggapi demo massa saat Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) yang merupakan pasangan Djarot untuk maju ke Pemilihan Kepala Daerah DKI 2017 melakukan kunjungan ke warga Rawabelong.

Sebelumnya, warga Kelurahan Sukabumi Utara Pasar Rawabelong, Kecamatan Kebon Jeruk, Jakarta Barat demonstrasi saat calon gubernur Basuki Tjahaja Purnama atau yang akrab disapa Ahok melakukan "blusukan" di hari kampanyenya, Rabu.

Karena aksi itu, Ahok diamankan oleh anggota Kepolisian ke dalam mikrolet M24 tujuan Grogol-Srengseng setelah didemo massa.

Menurut Djarot, aksi itu merupakan cara yang kurang baik dalam berdemokrasi.

"Saran saya itu kan cara-cara yang kurang baik dalam berdemokrasi. Kalau tidak suka sama Pak Ahok, ya gunakan tanggal 15 Februari 2016 itu gunakan hak pilihnya, jangan dipilih. Kalau benci banget, sudah tanggal 15 Februari 2016 suruh nyolok matanya, mulutnya gitu aja kan selesai," tuturnya.

Djarot menuturkan setiap warga berhak memilih siapa pun dalam pilkada itu namun tidak serta merta bertindak yang dapat mengganggu ketertiban dengan aksi demo jika tidak suka dengan seorang calon.

"Semuanya punya kesempatan dan hak yang sama," ujarnya.

Dia mengatakan tidak tahu penyebab warga bertindak demo terhadap Ahok.

"Saya nggak tahu ada provokasi atau apa saya nggak tahu, atau emosional, emosi warga. Jadi sebaiknya jangan. Tapi kalau seperti itu ya sudah lebih baik jangan seperti itu," ujarnya.

Djarot berharap warga dapat berpikir lebih bijaksana dalam mengekspresikan keinginannya dan bertindak sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

"Seharusnya begini lho, dalam berdemokrasi, ya silahkan berikan kesempatan yang sama. Kalau beda pilihan, ya nanti tanggal 15 Februari 2017. Itu saya pikir lebih dewasa. Lebih baik," tuturnya.

Menurut dia, dia tidak khawatir untuk berkunjung atau "blusukan" ke Rawa Belong yang penting memiliki maksud yang baik.

"Aku sudah pernah turun ke Rawa Belong kok. Bagus juga. Kalau saya nggak masalah. Alhamdulillah nggak khawatir, kenapa memang? Asalkan niatan kita baik," ujarnya.

Tiga pasangan ikut Pilkada di Jakarta yakni Agus HY-Sylviana Murni, Basuki Tjahaja Purnama-Djarot serta Anies Bawedan-Sandiaga-Uno (Ant)

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Sucipto

Advertisement

Bagikan Artikel: