Maskapai penerbangan Prancis, Air France-KLM akan meluncurkan maskapai penerbangan bertarif murah. Langkah tersebut bertujuan untuk memenangi persaingan yang cukup ketat dengan maskapai Timur Tengah.
CEO baru Air France, Jean-Marc Janaillac, mengatakan bahwa perusahaan saat ini tengah berjuang untuk merebut kembali sejumlah jalur yang mulai ditinggalkan, karena harga yang ditawarkan Air France cukup mahal.
Saat ini, maskapai baru tersebut belum diketahui akan diberi nama apa. Namun, Air France berencana untuk menawarkan kelas ekonomi dan bisnis pada rute baru dan rute yang akan dibuka kembali.
Untuk menghadapi persaingan rival mereka yang menawarkan penerbangan dengan biaya murah, maskapai berbiaya rendah tersebut akan dioperasikan oleh pilot-pilot Air France yang secara sukarela bekerja di bawah skema baru yang lebih kompetitif.
Tujuannya adalah membantu perusahaan untuk lebih kompetitif dalam hal biaya, efisiensi, dan layanan konsumen.
"Status quo bukanlah pilihan. Kami harus memulai dinamika baru untuk kembali menjadi pemimpin di pasar penerbangan," Janaillac, seperti dikutip dari laman?BBC?di Jakarta, Minggu (6/11/2016).
Maskapai tersebut ditargetkan akan memiliki 10 armada pesawat pada tahun 2020.
Maskapai baru ini menjadi respon grup atas maskapai-maskapai negara-negara Teluk yang berkembang karena menekan biaya pada pasar-pasar yang menjadi tempat pertumbuhan Air France-KLM.
Selama beberapa tahun terakhir, Air France-KLM, dan maskapai-maskapai nasional Eropa lainnya mati-matian bersaing dengan trio maskapai penerbangan Timur Tengah, yakni Emirates, Etihad, dan Qatar Airways.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Gregor Samsa
Editor: Vicky Fadil
Tag Terkait:
Advertisement