Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

QNB Lihat Aset Perbankan Akan Membaik Tahun Depan

QNB Lihat Aset Perbankan Akan Membaik Tahun Depan Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

Pertumbuhan kredit dan deposito diprediksikan akan tumbuh pada tahun 2017 mendatang. Pertumbuhan tersebut akan terjadi ditengah likuiditas yang ketat dan bisa membatasi pinjaman pada tahun 2018. Hal tersebut berdasarkan laporan Indonesia Economic Insight 2016 yang diterbitkan oleh QNB Group.?

Dengan begitu, profitabilitas bank akan tetap tinggi selama tahun 2017-2018 karena diestimasikan, kualitas aset akan membaik seiring dengan peningkatan pertumbuhan kredit dan deposito.

Dalam riset QNB Group menyatakan pertumbuhan PDB riil Indonesia pada semester I 2016 mengalami kenaikan. Sehingga, secara year on year (YoY) PDB naik dari 4,8 persen menjadi 5,0 persen.?

Tim riset QNB mengungkapkan bahwa pertumbuhan tersebut ditopang oleh upaya-upaya pemerintah untuk mendorong program infrastruktur melalui investasi. Namun, pada semester kedua tahun ini diprediksikan pertumbuhan PDB akan melambat, sejalan dengan melemahnya pendapatan, kemudian ditambah dengan adanya batas atas defisit anggaran yang cenderung memaksa pemerintah untuk membatasi pengeluaran.

Namun tahun 2017-2018, QNB memproyeksikan pertumbuhan akan mencapai 5,5 persen. Berlanjutnya reformasi untuk mendorong investasi, harga-harga komoditas yang lebih tinggi serta sebagai penurunan suku bunga pada tahun 2016 yang memungkinkan Indonesia dapat mendorong pertumbuhan.?

Dari segi defisit transaksi berjalan, QNB Group memperkirakan tahun 2017-2018 akan sedikit membengkak karena harga minyak yang lebih tinggi (Indonesia adalah pengimpor minyak), sementara harga ekspor komoditas Indonesia lainnya diperkirakan tidak akan meningkat secara signifikan untuk mengimbangi hal tersebut.

Selain itu, pertumbuhan PDB yang lebih tinggi akan mendorong permintaan impor sementara permintaan eksternal terhadap komoditas ekspor Indonesia akan terhambat oleh perlambatan ekonomi Cina.

Sehingga, diperkirakan arus modal masuk akan menutup defisit transaksi berjalan selama 2016-18 seiring dengan peningkatan pertumbuhan dan kemajuan dalam program-program investasi infrastruktur akan dapat mempertahankan kepercayaan investor kepada Indonesia.

Pendapatan yang lebih rendah dari yang diharapkan kemungkinan dapat mengakibatkan defisit fiskal mendekat batas atas sebesar 3 persen dari PDB pada tahun 2016, yang membuat terjadinya pembatasan belanja di tahun 2017-2018.?

Sementara pendapatan akan mengalami pemulihan karena amnesti pajak pada tahun 2017 dan kenaikan secara bertahap harga-harga komoditas di kedua tahun tersebut.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Vicky Fadil

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: