Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Yellen akan Selesaikan Masa Jabatannya Meski Trump Mengkritiknya

Yellen akan Selesaikan Masa Jabatannya Meski Trump Mengkritiknya Kredit Foto: Reuters/Aaron Josefczyk
Warta Ekonomi, Washington -

Ketua Bank Sentral AS atau Federal Reserve AS Janet Yellen mengatakan bahwa ia berencana untuk menyelesaikan masa jabatannya secara penuh meskipun Presiden AS terpilih mengkritik kinerjanya.

"Saya telah dikonfirmasi oleh Senat untuk masa jabatan empat tahun, yang berakhir pada akhir Januari 2018, dan itu sepenuhnya niat saya untuk menjalani periode itu," kata Yellen kepada anggota parlemen di hadapan Komite Ekonomi Gabungan Kongres AS, Kamis (17/11/2016).

Dalam pernyataan publik pertamanya sejak Trump terpilih ke Gedung Putih, Yellen menekankan pentingnya independensi bank sentral, memperingatkan bahwa "kita benar-benar melihat hasil ekonomi yang mengerikan di negara-negara di mana bank sentralnya telah tunduk pada tekanan politik." "Ini penting bahwa bank sentral memiliki kemampuan untuk membuat penilaian tentang bagaimana cara terbaik untuk mengejar tujuan-tujuannya, sementara bertanggung jawab untuk menjelaskan keputusan-keputusan dan transparan dalam pengambilan keputusannya," kata dia.

Trump telah sering mengkritik Yellen selama kampanye presiden, menuduhnya mempertahankan suku bunga rendah untuk membantu mendukung Presiden Barack Obama dan menciptakan ekonomi "false". Ia juga telah berjanji untuk mengganti Yellen dengan seorang dari Partai Republik ketika masa jabatannya berakhir pada 2018.

Menanggapi pertanyaan tentang pergerakan pasar keuangan sejak pemilihan presiden AS, Yellen mengatakan pasar mengharapkan paket stimulus fiskal dari pemerintahan Trump dan Kongres yang didominasi Partai Republik.

"Interpretasi saya bahwa pasar mengantisipasi bahwa Anda akhirnya akan memilih paket fiskal yang meliputi sikap kebijakan ekspansif bersih," katanya, mencatat bahwa indeks dolar AS telah menguat dan imbal hasil obligasi jangka panjang AS naik sekitar 40 basis poin sejak pemilu.

"Dalam konteks sebuah ekonomi yang beroperasi cukup dekat dengan (lapangan) pekerjaan maksimal, dengan inflasi menuju kembali ke 2,0 persen, bahwa paket tersebut bisa memiliki konsekuensi inflasi yang Fed harus perhitungkan dalam menyusun kebijakan, dan bahwa tanggapan pasar konsisten dengan pandangan itu," dia mencatat.

Yellen mengatakan dalam kesaksiannya bahwa peningkatan suku bunga bisa juga "menjadi tepat relatif dekat" jika data yang masuk memberikan beberapa bukti lebih lanjut dari kemajuan lanjutan menuju tujuan bank sentral. Itu mengangkat ekspektasi pasar untuk kenaikan suku bunga pada pertemuan kebijakan Fed berikutnya pada 13-14 Desember.

Yellen juga memperingatkan risiko-risiko mempertahankan suku bunga rendah terlalu lama. Dia mengatakan bahwa jika bank sentral menunda kenaikan suku bunga terlalu lama, bisa memaksa The Fed untuk memperketat suku bunga relatif secara tiba-tiba dan bisa mendorong pengambilan risiko berlebihan dan akhirnya mengganggu stabilitas keuangan. (Ant)

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Sucipto

Advertisement

Bagikan Artikel: