Total realisasi penjaminan kredit Perum Jamkrindo hingga Oktober 2016 sebesar Rp102,78 triliun, terdiri atas penjaminan non-KUR Rp63,85 triliun dan penjaminan KUR Rp38,93 triliun.
Perusahaan menargetkan penjaminan kredit sepanjang tahun 2016 sebesar Rp115 triliun, kata Direktur Utama Perum Jamkrindo Diding S Anwar dalam acara Media Gathering di Jakarta, Sabtu (19/11/2016).
Menurut Diding, untuk tahun depan target penjaminan kredit perusahaan sebesar Rp135 triliun. "Angka itu bukan target konsolidasi. Kalau konsolidasi mungkin bisa sekitar Rp150 triliun," katanya.
Ia juga mengatakan laba sebelum pajak perusahaan per Oktober 2016 mencapai Rp717,43 miliar atau 77,17 persen dari target tahun ini sebesar Rp940,66 miliar.
Selain itu aset pada Oktober 2016 sebesar Rp12,82 triliun atau meningkat sebesar 10,1 persen dari aset per 31 Desember 2015. Sementara pencapaian ekuitasnya sebesar Rp9,79 triliun atau naik 3,4 persen dibanding per 31 Desember 2015.
Adapun total pendapatan mencapai Rp2,19 triliun terdiri dari pendapatan operasional (pendapatan penjaminan dan pendapatan investasi) sebesar Rp1,97 triliun atau 69,6 persen dari anggaran Rp2,83 triliun dan pendapatan lain-lain Rp218,81 miliar atau 65,6 persen dari anggaran Rp333,71 miliar.
Sedangkan total beban sebesar Rp1,47 triliun yang terdiri dari beban klaim Rp703,71 miliar atau 56,4 persen dari anggaran Rp1,25 triliun, beban usaha Rp511,98 miliar atau 77,17 persen dari anggaran Rp669,83 miliar serta beban Premi Co Guarantee, Premi Reasuransi dan Restitusi IJP dengan jumlah realisasi sebesar Rp254,09 miliar.
Diding juga mengatakan dalam rangka meningkatkan kinerja dan berbagi pengalaman, Jamkrindo menandatangani nota kesepemahaman dengan lembaga penjamin sejumlah negara seperti India, Korea Selatan dan Chile.
Memasuki usia 46 tahun pada 1 Juli 2016 ini, kata Diding, Perum Jamkrindo berupaya terus tumbuh secara agresif. Salah satu langkah menggapai upaya tersebut adalah dengan menjalankan road map penguatan daya saing guna meningkatkan kinerja dan kompetensi Perusahaan.
BUMN penjaminan itu kini memiliki sembilan Kantor Wilayah, 1 Kantor Cabang Khusus, 55 Kantor Cabang, 13 Kantor Unit Pelayanan. (Ant)
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Fajar Sulaiman
Tag Terkait:
Advertisement