Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

OKI Targetkan Percepatan Kerja Sama Pusat Riset Produk Halal

OKI Targetkan Percepatan Kerja Sama Pusat Riset Produk Halal Kredit Foto: Rahmat Saepulloh
Warta Ekonomi, Bandung -

Workshop on Vaccine Management yang diikuti oleh 10 negara anggota Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) menargetkan percepatan kerja sama pembentukan pusat riset produk halal.

Sekretaris Jendral OKI Razley Nordin mengharapkan adanya kerja sama yang lebih erat dan berkesinambungan antar-negara Islam.

"Keberlangsungan dalam kolaborasi antar-NRA (National Regulatory Authority) atau Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) antar-negara OKI adalah tahap selanjutnya untuk mempersiapkan kemandirian," ujar Razley kepada wartawan di Bandung, akhir pekan lalu.

Sementara itu, Sekretaris Kementerian Sekretariat Negara Republik Indonesia Satya Utama mengatakan pihaknya sudah memfasilitasi penyelenggaraan workshop internasional ini, namun baru dengan BUMN Bio Farma, program workshop internasional ini dapat terlaksana.

"Kami berharap dengan adanya workshop ini dapat meningkatkan daya saing indonesia di dunia Islam maupun internasional, khususnya dalam bidang kesehatan untuk produksi vaksin," ujarnya.

Satya Utama menambahkan pihaknya memberikan pelatihan untuk pengembangan kapabiltas dan kapasitas sumber daya manusia (SDM) untuk meningkatkan industri agar lebih dikenal di internasional guna?meningkatkan daya saing sesuai Nawa Cita.

"Industri vaksin Indonesia paling maju di antara negara-negara selatan. Jumlah kapasitas produksi vaksin Bio Farma paling besar dibandingkan negara ?selatan-selatan," ujarnya.

Pada kesempatan yang sama Direktur Utama Bio Farma Iskandar mengatakan bahwa pada pertemuan negara OKI mendatang di Jeddah, Indonesia akan menyampaikan pembentukan Centre of Excellence produksi vaksin negara islam.

"Kemandirian vaksin antar-negara Islam ini mampu meningkatkan dan memudahkan industri vaksin untuk saling bersinergi, baik transfer teknologi maupun joint collaboration vaccine production. Berdirinya pusat penelitian bersama, tidak mungkin kita mengandalkan pusat penelitian lain, apalagi tentunya kami akan fokus untuk riset produk halal sehingga harus membuat sendiri sehingga harus dilakukan bersama-sama negara Islam," ujarnya.

Kompetensi yang dimiliki oleh Indonesia dalam membuat vaksin sesuai dengan standar WHO menjadi suatu nilai tambah tersendiri sehingga Bio Farma bisa berbagi pengalamannya kepada negara OKI.

"Indonesia dipandang memiliki kompetensi dalam membuat vaksin yang berkualitas dibanding dengan negara OKI lainnya sehingga kami yakin dengan kapabilitas yang kami miliki," pungkasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Rahmat Saepulloh
Editor: Cahyo Prayogo

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: