Petani di Kota Padang Panjang, Sumatera Barat (Sumbar), bisa memperoduksi padi dalam kurun waktu setahun sebanyak sebanyak 6.480 ton dengan luas tanam 1.696 hektar.
Kepala Dinas Pertanian Padang Panjang, Ade Navrita Anas mengatakan "Jumlah produksi padi itu setelah dikalkulasikan empat kali panen dengan empat kali musim tanam dalam satu tahun," katanya di Padang Panjang, Rabu (23/11/2016).
Jumlah panen padi tersebut, tambahnya lebih besar dari tingkat kebutuhan beras dari masyarakat Padang Panjang sekitar 5.500 ton pertahun dengan jumlah penduduk sekitar 50 ribu jiwa.
"Artinya Padang Panjang selalu surplus tiap tahunnya terhadap beras," katanya.
Ia menyebutkan lahan pertanian basah di Padang Panjang ada sekitar 630 hektar, sekitar 565 hektar ditanami padi oleh patani setempat. "Sisanya adalah tanaman holtikultura dan lainnya," ujarnya. Pemkot Padang Panjang, tambahnya terus meningkatkan jumlah produksi padi untuk menjadikan daerah itu swasembada pangan.
"Untuk pangan Padang Panjang bertumpu pada padi, sehingga dalam rangka penyukseskan swasembada pangan harus meningkatkan produksi padi setiap tahunnya," sebutnya.
Dalam pencapaian peningkatan produksi padi setiap tahunnya, Pemkot Padang Panjang melakukannya dengan teknologi yang ada saat ini.
"Ada sejumlah program pertanian peningkatan produksi padi seperti sistem sri, legowo, padi salibu dan pola pertanian organik," sebutnya.
Ketua Kelompok tani Simbaru di Padang Panjang, Radikal menyebutkan, program pemerintah dalam menciptakan swasembada pangan harus di dukung, karena akan bisa meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
"Kami di kelompok tani sudah mualai menerapkan sistim pertanaman padi salibu sebagai upaya mendukung program ketahanan pangan nasional. Mudah-mudahan bisa berproduksi sesuai dengan yang diharapkan," katanya. (Ant).
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Leli Nurhidayah
Tag Terkait:
Advertisement