Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

CEO Starbucks Howard Schultz Mengundurkan Diri

CEO Starbucks Howard Schultz Mengundurkan Diri Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

CEO Starbucks Corp ?akan mengundurkan diri jabatannya sebagai pimpinan jaringan gerai kopi terbesar di dunia. Posisi Schultz akan digantikan oleh Kevin Johnson yang saat ini menjabat presiden dan direktur operasional Starbucks. Johnson duduk dalam jajaran dewan direksi perusahaan selama tujuh tahun. Transisi kepemimpinan akan berlangsung pada 3 April 2017 mendatang.

Mengutip BBC di Jakarta, Jumat (2/12/2016), Schultz menyatakan bahwa dirinya tidak meninggalkan Starbucks, namun transisi ke peran baru di gerai kopi Starbucks Reserve.

Dalam conference call dengan para analis, Schultz mengeluh bahwa popularitas belanja online membuat orang tidak beranjak dari rumah untuk pergi ke mal atau pusat perbelanjaan. Hal itu yang menggaris bahawi keputusannya untuk mundur.

Ia kemudian menyataka,n siap bekerja pada inovasi, desain, dan pengembangan gerai yang lebih high-end, yakni Starbucks Reserve Roasteries di seluruh dunia, yang merupakan ekspansi format gerai Starbucks Reserve dan inisiatif dampak sosial perusahaan.

Lini bisnis Starbucks Reserve Roastery and Tasting Room dibuka di tanah kelahiran Starbucks di Seattle pada 2014, yang dirancang secara khusus untuk memungkinkan Starbucks melakukan pengolahan kopi dengan cara yang langka dan eksotis.

Ia mengatakan, keputusan ini ideal untuk memantapkan posisi Starbucks agar terus meraup laba pada bisnis inti di seluruh dunia.

Terkait pengumuman tersebut, saham Starbucks sempat melemah lebih dari 10 persen pada Kamis (1/12) sebelum akhirnya membaik dan ditutup turun 3,6 persen.

Selama 30 tahun bekerja di perusahaan, Schultz telah berjasa mengembangkan gerai kopi tersebut hinga menjadi fenomenal seperti saat ini.?

Schultz bergabung dengan Starbucks pada tahun 1982 dengan posisi sebagai direktur operasional dan pemasaran. Kala itu, Starbucks hanya memiliki empat gerai.

Sebelumnya, Schultz pernah menjabat CEO Starbucks pada tahun 1987 hingga 2000. Ia kemudian kembali menjabat posisi tersebut pada tahun 2008.

Pada tahun 2008, perusahaan jatuh pada masa-masa sulit. Schultz, yang telah meninggalkan perusahaan pada tahun 2000, kembali untuk mengambil alih perusahan dan berhasil mengembalikan ke jalurnya. Salah satu hal yang Ia lakukan adalah fokus pada hal-hal dasar.

Pada Februari 2008, Starbucks menutup 7.100 gerai yang dimiliki perusahaan untuk melatih stafnya bagaimana membuat secangkir kopi yang sempurna. Perusahaan kehilangan US$ 6 juta hari itu. Namun, cerita mengenai turnaround perusahaan tersebut telah menyebabkan beberapa menyebutnya dengan 'Steve Jobs' dari Starbucks.

Hingga kini, Starbucks memiliki lebih dari 25.000 toko di 75 negara.?

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Gregor Samsa
Editor: Rahmat Patutie

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: