Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Pengamat Sumut : Selesai Aksi Damai, IHSG Terpantau Menguat

Pengamat Sumut : Selesai Aksi Damai, IHSG Terpantau Menguat Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Medan -

Hingga menjelang penutupan perdagangan sore ini, aksi damai yang berlangsung di sejumlah wilayah terpantau berjalan tertib dan aman. Di saat sesi I ditutup, IHSG terpantau menguat sekitar 0.1%. Namun, setelah aksi damai berlangsung dan?massa?mulai membubarkan diri, IHSG menjelang sesi penutupan juga meroket sekitar 0.9 persenan.

"Penguatan kinerja IHSG berbeda dengan kebanyakan indeks bursa regional yang justru mengalami koreksi pada perdagangan hari ini. Saya menilai aksi damai menjadi pemicu membaiknya kinerja IHSG hari ini. Sudah seharusnya kita mengapresiasi aksi damai ini sekaligus menjadi contoh bagi semua masyarakat dalam setiap menyampaikan aspirasinya,"kata pengamat ekonomi Sumut,? Gunawan Benjamin, Jumat (2/12/2016).

Hal yang sama juga dirasakan oleh mata uang Rupiah. Rupiah terpantau menguat 100 poin lebih dikisaran 13.470 per US Dolar menjelang sesi penutupan perdagangan. Penguatan kinerja mata uang Rupiah memang beriringan dengan penguatan sejumlah mata uang regional?asia.

"Rupiah pada hari ini menjadi mata uang yang mengalami penguatan paling besar dibandingkan sejumlah mata uang di?Asia. Pasar keuangan kita secara keseluruhan mendapatkan dorongan positif dari aksi damai 2 Desember 2016,"ujarnya.

Sementara, pada penutupan perdagangan hari ini. IHSG ditutup menguat 0.908% di level 5.245,96. Sementara itu, mata uang Rupiah di pasar spot ditutup menguat di harga 13.500 per US Dolar, dibandingkan dengan penutupan sebelumnya di level 13.565 per US Dolar.

"Hanya saja asing masih membukukan transaksi jual di pasar saham. Hari ini asing membukukan transaksi jual bersih sebesar 275 Milyar. Sentimen selanjutnya adalah pelaku pasar akan memantau perkembangan ekonomi terkini dari luar. Sejumlah perhatian masih terfokus kepada perkembangan terkini dari AS,"ujarnya.

Tekanan-tekanan pada pasar keuangan kmasih akan terjadi hingga keputusan The FED di bulan Desember terkait dengan besaran suku bunga acuannya. "Jadi, ketidakpastian di pasar selanjutnya akan lebih banyak dimotori oleh sisi eksternal. Setidaknya hingga tahun baru mendatang,"pungkasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Khairunnisak Lubis
Editor: Rahmat Patutie

Advertisement

Bagikan Artikel: