Berbicara dengan Presiden Taiwan, Trump Bikin China Naik Darah
Kredit Foto: Reuters/Carlo Allegri
Presiden Amerika Serikat terpilih Donald Trump telah berbicara langsung dengan presiden Taiwan. Hal tersebut memicu kemarahan China. Pasalnya, tindakan Trump dinilai telah menyimpang dari kebijakan luar negeri AS sejak 1979 ketika relasi formal antara dua negara diputus.
Kementerian luar negeri China mengatakan telah mengajukan keluhan terhadap AS setelah Trump berbicara langsung dengan Tsai Ing-wen melalui sambungan telepon.
Mengutip BBC di Jakarta, Senin (5/12/2016), tim transisi Trump mengatakan bahwa Trump dan Tsai Ing-wen mencatat "ikatan ekonomi, politik, dan kemanan yang dekat" antara AS dan Taiwan dalam percakapan di telepon.
Dalam akun resmi Twiternya, Trump menulis bahwa Tsai sudah menghubunginya untuk mengucapkan selamat karena sudah memenangkan pemilu AS.
Timnya mengatakan bahwa presiden terpilih AS tersebut juga sudah memberi selamat pada Tsai setelah menjadi presiden Taiwan pada Januari lalu.
Sangat tidak biasa bagi presiden AS atau presiden terpilih untuk berbicara langsung dengan pemimpin Taiwan.
Menyusul laporan media yang menyatakan bahwa langkah tersebut berisiko memicu kemarahan China, Trump mencuit: "Menarik, ketika AS menjual peralatan militer bernilai miliaran dolar tapi saya tidak boleh menerima ucapan selamat lewat telepon."
Gedung Putih mengatakan bahwa percakapan Trump tersebut bukan mensinyalkan perubahan dalam kebijakan AS. Media AS melaporkan bahwa Gedung Putih mempelajari percakapan telepon tersebut setelah itu terjadi.
Juru bicara Trump mengatakan bahwa Trump "sangat sadar" soal kebijakan AS tentang Taiwan
Washington memutus hubungan diplomatik resmi dengan Taiwan pada 1979 dan menyatakan dukungan pada konsep "Satu China" dari Beijing yang menyatakan bahwa Taiwan adalah bagian dari China.
Ada ratusan rudal China yang diarahkan ke Taiwan. China sudah mengancam untuk menggunakan kekuatan jika Taiwan resmi menyatakan kemerdekaannya.
Sejauh ini AS tetap menjadi sekutu yang paling penting bagi Taiwan dan memberikan Taiwan dengan persenjataan yang cukup untuk mempertahankan diri.
Taiwan Relations Act berjanji untuk memasok Taiwan dengan senjata defensif. Dikatakan bahwa setiap serangan oleh China pada Taiwan akan dianggap sebagai "keprihatinan mendalam" oleh Amerika Serikat.
Menanggapi berita soal telepon tersebut, Kementerian Luar Negeri China mengatakan mereka menolak adanya interaksi resmi atau kontrak militer antara AS dan Taiwan, menurut People's Daily yang merupakan corong Partai Komunis.
Menteri Luar Negeri Wang Yi mengatakan percakapan antara Trump dan Tsai adalah "langkah kecil oleh Taiwan" dan dia percaya tidak akan mengubah kebijakan resmi AS pada China, menurut Phoenix TV di Hong Kong.
"Kebijakan Satu Cina adalah penyangga dari perkembangan yang sehat dalam hubungan Cina-AS dan kami berharap fondasi politik ini tidak dicampuri atau rusak," katanya.
Presiden Tsai adalah pemimpin wanita pertama Taiwan yang memimpin Partai Progresif Demokratik yang meraih kemenangan besar dalam pemungutan suara pada pilpres Taiwan Januari 2016.
Partai tersebut secara tradisional menginginkan kemerdekaan dari China dan pemerintahan Presiden Tsai tidak menerima kebijakan Satu China.
Kepresidenan Tsai diprediksi akan mengubah hubungan antara Taipei dan Beijing.
Meski hubungan resmi itu diputus hampir empat dekade lalu, namun AS masih mempertahankan hubungan dekat yang tak resmi dengan Taiwan.
Keputusan Trump untuk berpaling dari protokol AS pada Taiwan dan berbicara langsung dengan Presiden Tsai telah mengejutkan para pembuat kebijakan di Beijing.
Sejak pemilu bulan lalu, mereka telah berusaha untuk memahami siapa yang menasihati Donald Trump soal kebijakan Asia dan menerka-nerka soal kebijakan China-nya nanti akan seperti apa.
Menyusul percakapan telepon Trump, Gedung Putih menyatakan bahwa AS tetap berkomitmen mendukung kebijakan "Satu China".
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Gregor Samsa
Editor: Rahmat Patutie
Tag Terkait:
Advertisement