Budaya untuk memiliki anak banyak menjadi salah satu kendala utama dalam mengendalikan pertumbuhan penduduk di Provinsi Sumatera Utara.
Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Sumut Temazaro kepada Antara di Medan, Senin mengatakan, keinginan untuk memiliki anak banyak itu merupakan fenomena umum di Sumut.
Dari pemantauan selama ini, setiap keluarga relatif memiliki keinginan untuk memiliki lebih dari tiga.
Fenomena yang menjadi tantangan tersebut paling banyak ditemukan di wilayah Sumut bagian barat, terutama dengan budaya keinginan adanya penerus marga.
Karena itu, BKKBN Sumut terus berkoordinasi dengan kabupaten/kota untuk memberikan advokasi dan edukasi sehingga pertumbuhan penduduk dapat dikendalikan.
"Edukasi itu perlu terus dikomunikasikan agar masyarakat memahami dua anak cukup," katanya.
Ia mengatakan, laju pertumbuhan di Sumut belakangan 1,1 persen dengan angka kelahiran 3,0 yang dinilai masih cukup tinggi.
Sebenarnya angka tersebut masih dapat dimaklumi, namun menjadi tinggi karena jumlah penduduk di Sumut sudah cukup banyak yakni sekitar 15 juta jiwa atau menempati empat besar setelah Jawa Barat, Jawa Timur, dan Jawa Tengah.
Melalui koordinasi dengan kabupaten/kota, pihaknya berkeinginan untuk menurunkan angka tersebut secara bertahap menjadi 2,3 sebagai target sementara.
Setelah itu, akan diturunkan lagi menjadi 2,1. "Angka 2,1 itu dinilai sebagai angka yang seimbang," katanya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Ferry Hidayat
Advertisement