Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Pemerintah Undang Pengusaha Qingdao Investasi di Indonesia

Pemerintah Undang Pengusaha Qingdao Investasi di Indonesia Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

Pemerintah akan mengundang para pengusaha dari Qingdao, Tiongkok, berinvestasi di Indonesia dan ikut berkontribusi pada perekonomian nasional yang dewasa ini tumbuh baik.

"Pada 2018 Indonesia akan menjadi tuan rumah Asian Games, serta pertemuan IMF dan World Bank. (Investasi) ini akan meningkatkan konsumsi di dalam negeri," kata Sekretaris Kementerian Koordinator Perekonomian Lukita Dinarsyah Tuwo dalam keterangan pers tertulis yang diterima di Jakarta, Kamis (15/12/2016).

Lukita menyatakan hal tersebut di hadapan para peserta temu bisnis dengan kalangan investor dan pengusaha Tiongkok, di Qingdao, Shandong.

Ia menjelaskan, pemerintah kini memberikan kemudahan bagi investor untuk menanamkan modal di Indonesia dengan menyederhanakan peraturan untuk perizinan investasi serta memberikan insentif lainnya yang diwujudkan dalam 14 paket kebijakan ekonomi.

Lukita juga memaparkan perekonomian Indonesia adalah yang terbesar dan paling stabil di antara negara-negara ASEAN, bahkan ketika krisis global sedang melanda. Saat ini, Indonesia juga menyumbang porsi ekonomi 36 persen dari total PDB ASEAN.

"Indonesia saat ini juga sedang memasuki tahap ekonomi digital yang sangat menjanjikan," kata Lukita sambil menyebut pengguna internet aktif di Indonesia mencapai 88,1 juta orang dengan pertumbuhan sebesar 15 persen per Januari 2016.

Selain itu, Lukita menambahkan jumlah toko online yang terdaftar di Indonesia telah mencapai 5,9 juta buah, atau tumbuh sekitar 28 persen, dengan total transaksi sekitar 18 miliar dolar AS.

Indonesia bahkan menduduki peringkat pertama sebagai penghasil minyak kelapa sawit dan geothermal terbesar di dunia, dan peringkat kedua terbesar penghasil karet dan kokoa, serta menjadi pemain utama hasil tambang seperti nikel, bauksit dan sejenisnya.

Forum Investment & Trade in Indonesia ini terselenggara atas kerjasama KBRI di Beijing, Kantor Urusan Luar Negeri Pemerintah Kota Qingdao, Kamar Dagang Qingdao, dan Kantor Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian RI.

Selain Duta Besar RI untuk Republik Rakyat Tiongkok Soegeng Rahardjo, acara ini juga dihadiri Wakil Walikota Qingdao Sun Lijie.

Dalam pertemuan terpisah sebelumnya antara delegasi Indonesia dengan delegasi pemerintah kota Qingdao, Sun Lijie mengharapkan hubungan dan kerjasama ekonomi kedua negara bisa lebih meningkat di masa-masa mendatang.

Lijie menjelaskan Qingdao merupakan kota berpenduduk sekitar 9,09 juta jiwa yang penting secara ekonomi di Tiongkok dan dikenal sebagai kota industri manufaktur. "60 persen kereta cepat dibuat di Qingdao," katanya.

Menurut dia, Qingdao juga merupakan kota pelabuhan yang telah terhubung dengan 180 negara di dunia. "Pelabuhan kami merupakan pelabuhan terbesar ketujuh di dunia. Di sini kami juga memiliki pusat penelitian maritim," tambah Lijie.

Menegaskan misi delegasi Indonesia, Duta Besar Soegeng Rahardjo mengundang para pengusaha dan investor di Qingdao untuk berinvestasi di Indonesia, terutama pada tujuh proyek infrastruktur yang pada 2017 proses tendernya akan dibuka oleh pemerintah. (Ant)

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Vicky Fadil

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: