Bank Indonesia menilai mulai membaiknya kinerja ekspor seiring dengan harga komoditas yang semakin baik bakal mendorong pertumbuhan ekonomi kuartal IV lebih tinggi dari perkiraan sebelumnya.
Direktur Eksekutif Departemen Kebijakan Ekonomi dan Moneter BI Juda Agung dalam konferensi pers Hasil RDG BI? di Jakarta, Kamis (15/12/2016), mengungkapkan, perbaikan harga komoditas dalam beberapa bulan terakhir menjadi angin segar bagi perekonomian domestik di penghujung tahun.
"Harga komoditas yang meningkat bukan hanya batubara dan cpo, timah tembaga dan nikel misalnya semua mengalami kenaikan. Sudah relatif growth based kenaikan harga komoditas," ujar Juda.
Perbaikan harga komoditas ekspor, kata Juda, mendorong kembali bergeliatnya aktivitas perdagangan Indonesia dalam beberapa bulan terakhir, sehingga mendorong kenaikan ekspor yang cukup signifikan.
"Sehingga kami perkirakan pertumbuhan ekonomi kuartal IV sudah ada dari dorongan eskpor yang membaik. Bukan hanya harga, riilnya juga meningkat," imbuhnya.
Dengan kondisi ini, bank sentral memperkirakan pertumbuhan ekonomi di kuartal keempat tahun ini bisa lebih sedikit diatas proyeksi awal BI, yakni berada sedikit di atas lima persen.
"Kami optimis di kuartal IV sehingga total kami masih perkirakan sekitar 5 persen tapi dengan lebih optimis, berada di atas sedikit," tutupnya.
Dengan perkembangan tersebut, pertumbuhan ekonomi pada 2017 diperkirakan meningkat pada kisaran 5,0%-5,4% ditopang oleh permintaan domestik yang tetap kuat dan pulihnya kinerja ekspor sejalan dengan membaiknya harga-harga komoditas ekspor Indonesia.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Fajar Sulaiman
Editor: Rahmat Patutie
Tag Terkait:
Advertisement