Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

BRI Dongkrak Belanja Modal 11 Persen Menjadi Rp5 Triliun

BRI Dongkrak Belanja Modal 11 Persen Menjadi Rp5 Triliun Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk meningkatkan belanja modal (capital expenditure/capex) untuk 2017 sebesar 11 persen menjadi Rp5 triliun, dengan alokasi terbesar untuk belanja teknologi informasi sebesar Rp2,4 triliun.

"Belanja IT sebesar Rp2,4 triliun, sisanya untuk operasional dan kantor cabang," kata Direktur Keuangan BRI Haru Koesmahargyo di Kemayoran, Jakarta, Sabtu (17/12/2016).

Sebagai gambaran, pada 2016 belanja modal BRI sebesar Rp4,5 triliun, dengan alokasi belanja IT sebesar Rp2 triliun. Pada tahun ini, BRI juga memulai wahana infrastruktur IT Satelit BRIsat yang diklaim menandai munculnya satelit perbankan perdana di dunia.

Haru menerangkan, untuk 2017, alokasi belanja modal sebesar Rp5 triliun belum ditambah investasi untuk pertumbuhan anorganik. Bisnis anorganik bank merupakan pengembangan bisnis luar perusahaan dan penguatan jaringan bank tersebut.

Dalam rencana bisnis anorganik BRI, setidaknya terdapat investasi sekitar Rp2 triliun untuk akuisisi perusahaan, dan tambahan suntikan modal anak usaha pada 2017.

Emiten bersandi BBRI tersebut merencanakan untuk mengakuisisi sebuah perusahaan sekuritas. Namun, kata Haru, akuisisi tersebut masih menunggu pendirian induk usaha (holding) BUMN sektor keuangan. Jika "holding" rampung, petunjuk dan peta jalan pertumbuhan bisnis bank akan disesuaikan dengan rencana "holding" tersebut.

"Kami ingin lihat dulu, apakah menggunakan sekuritas yang sudah ada (milik BUMN), atau yang lain," ujar dia.

Sedangkan untuk suntikan anak usaha, Haru merinci pada 2017, BRI merencanakan untuk menambah modal Bringin Life atau Asuransi Jiwa Bringin Sejahtera sebesar Rp500 miliar hingga Rp1 triliun. Kemudian, suntikan modal untuk BRI Syariah sebesar Rp500 miliar, dan BRI Multifinance sebesar Rp500 miliar.

"Untuk BRI Multifinance (pembiayaan), kita akan perluas bisnisnya. Kalau sekarang hanya membiayai transportasi, percetakan, dan alat berat, tahun depan akan perluas ke sektor kendaraan bermotor, alat kesehatan dan konsumer," ujar Haru.

Hingga kuartal III-2016, aset BRI sudah terkumpul Rp894 triliun. Sedangkan untuk intermediasi perbankan, BRI menargetkan kredit dapat tumbuh 15 persen tahun ini dan naik menjadi 15-17 persen tahun depan. (Ant)

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Sucipto

Advertisement

Bagikan Artikel: