Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Jumat, Jokowi Bakal Luncurkan Gerakan Pemagangan Nasional

Jumat, Jokowi Bakal Luncurkan Gerakan Pemagangan Nasional Kredit Foto: Antara/Widodo S Jusuf
Warta Ekonomi, Jakarta -

Presiden Joko Widodo bakal meluncurkan Gerakan Pemagangan Nasional di Kawasan Industri Internasional Karawang (KIIC), Jawa Barat, Jumat (23/12), sebagai upaya mempercepat jumlah tenaga kerja ahli secara nasional.

"Hari Jumat, kita bersama-sama dengan Bapak Presiden akan me-'launching' Gerakan Pemagangan Nasional untuk menuju Indonesia yang kompeten," kata Menteri Tenaga Kerja Hanif Dhakiri dalam konferensi pers di Menara Kadin, Jakarta, Rabu (21/12/2016).

Menaker mengingatkan bahwa Indonesia masih menghadapi tiga tantangan besar yaitu kemiskinan, ketimpangan sosial, dan pengangguran.

Meski ketiga hal tersebut menurut angka resmi statistik dari BPS mengalami penurunan, tetapi pada saat ini dinilai memerlukan sinergi antara pemerintah, dunia usaha dan elemen masyarakat sipil.

Hanif mengungkapkan bahwa faktor kontributor terbesar dari ketiga permasalahan itu adalah adalah terkait dengan kesenjangan keterampailan atau kompetensi.

Hal tersebut, lanjutnya, dinilai antara lain karena mayoritas tenaga kerja di Tanah Air masih didominasi oleh lulusan SMA ke bawah.

Untuk itu, ujar dia, dibutuhkan langkah kebijakan seperti penguatan akses pelatihan kerja termasuk di antaranya pemagangan.

"Metode percepatan kompetensi tenaga kerja yang masuk dalam bingkai pelatihan nasional ini bisa dilakukan untuk mendongkrak dari sisi jumlah dan kualitas tenaga kerja," tuturnya.

Apalagi, Menaker mengingatkan bahwa pada 2030, RI diprediksi menjadi negara perekonomian terbesar ketujuh di dunia, asalkan dapat menciptakan sekitar 113 juta tenaga kerja ahli selama jangka waktu 14 tahun mendatang.

Menaker juga menegaskan bahwa gerakan pemagangan nasional yang akan diluncurkan di Karawang itu akan berjalan secara terpadu, sistematis, terstruktur dan berbasis jabatan dan insentif yang jelas.

Kebijakan ini, menurut dia, juga jangan sampai disalahartikan seperti upaya pemagangan adalah perekrutan buruh untuk upah murah karena hal tersebut merupakan pernyataan yang keliru.

"Melalui sinergi yang kuat dan terus menerus, saya percaya percepatan peningkatan kompetensi bisa kita lakukan," ucapnya.

Sementara itu, Ketua Umum Kadin Rosan Roeslani menyatakan, gerakan pemagangan nasional merupakan tindak lanjut hasil "MoU" antara Kadin dan Kemenaker yang telah ditandatangani pada 24 April 2016 mengenai pendidikan vokasi, training, dan edukasi.

Ketum Kadin meyakini bahwa percepatan vokasi sangat vital untuk meningkatkan SDM dan produktivitas serta kemampuan yang berakibat kepada pertumbuhan perekonomian secara berkesinambungan.

Terkait dengan peluncuran Gerakan Pemagangan Nasional, ujar Rosan, di KIIC kurang lebih ada sekitar 2.648 perusahaan yang sudah siap untuk menjadi tempat pemagangan terpadu, dan akan disebarkan ke daerah lainnya. (Ant)

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Sucipto

Advertisement

Bagikan Artikel: