PT Dirgantara Indonesia (DI) sedang mengembangkan pesawat NC 219 dengan kapasitas 19 penumpang yang diharapkan mampu menjadi sarana konektivitas antar wilayah Indonesia yang merupakan negara kepulauan.
Menteri Perindustrian, Airlangga Hartarto mengatakan pemerintah berharap pesawat NC 219 bisa terbang perdana pada 2017 mendatang.
"Pesawat ini didesain sesuai dengan karakteristik wilayah di Indonesia dan mampu mendarat di ketinggian tertentu seperti di Papua, selain itu mampu mendarat di landasan pendek yang tidak beraspal,"katanya kepada wartawan di Bandung, Selasa (27/12/2016)
Pemerintah juga meminta PT DI untuk mengembangkan pesawat lain yaitu pesawat N 245 yang merupakan pesawat propeller dengan kapasitas 50 penumpang.
"Pesawat ini masuk dalam project priorotas nasional dan bisa menghubungi berbagai kota yang ada di Indonesia,"ujarnya.
Sementara itu, di sektor industri pendukung pada 2015 Kementerian Perindustrian (Kemenperin) telah mengukuhkan Aosiasi pendukung komponen pesawat udara (Inacom) yang terdiri dari berbagai industri metal plastic serta lembaga research dan kosultan yang diharapkan mampu menyediakan komponen pesawat produksi dalam negeri.
"Inacom menjadi bagian penting bagi industri pesawat dunia yang kini membantu melengkapi pesawat N 219 dan pada saat terbang perdana komponen ini masuk sebesar 40 persen dan diharapkan meningkat menjad 60 persen pada 2019,"tuturnya.
Airlangga menambahkan pihaknya juga memfasilitasi berdirinya asosiasi perbaikan pesawat atau Maintenance Repair dan Over Haul (MRO) yang memiliki lebih dari 35 anggota untuk mendukung pasar di dalam negeri.
"Beberapa aerospace park juga didirikan sepeti di Jawa barat dan di pulau Bintan yang diharapkan menjadi ujung tombak industri dirgantara di Indonesia,"pungkasnya.?
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Rahmat Saepulloh
Editor: Vicky Fadil
Tag Terkait:
Advertisement