Nelayan melintas di bawah awan hitam yang menyelimuti langit perairan laut Selat Malaka, kawasan Ujong Blang, Lhokseumawe, Aceh, Sabtu (23/12). Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) meminta warga dan nelayan waspada terhadap meningkat intensitas siklon tropis Tembin di Samudera Pasifik yang berdampak pada cuaca peningkatan curah hujan, gelombang tinggi dan angin kencang di sejumlah daerah di Indonesia. | Kredit Foto: Antara/Rahmad
Kepala Stasiun Meteorologi Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Sulut Fransin Pattynama mengatakan Sulawesi Utara memasuki puncak musim penghujan.
"Masyarakat diharapkan terus memperhatikan informasi cuaca yang dikeluarkan BMKG mengingat saat ini sementara berada di puncak musim hujan," kata Pattynama di Manado, Senin (2/1/2017).
Sewaktu-waktu, kata dia, bisa terjadi angin kencang sehingga masyarakat diharapkan memperhatikan pohon-pohon di sekitarnya yang bisa saja membahayakan.
Untuk gelombang laut tinggi disebabkan adanya tekanan rendah yang menyebabkan adanya perbelokan angin di wilayah Sulut.
Hal ini menyebabkan angin prmukaan di wilayah Kabupaten Kepulauan Sangihe dan Talaud menjadi 15 - 40 kilometer per jam yang berdampak pada tinggi gelombang.
"Bagi para nelayan atau pengguna moda transportasi lautdapat memperhatikan informasi cuaca laut dan tinggi gelombang yang dikeluarkan BMKG," ajaknya.
Dia menambahkan, prospek cuaca tiga hari ke depan adanya sirkulasi eddy di utara Ternate dan tekanan rendah di utara Australia yang menyebabkan pola angin di wilayah Sulut bertiup dari arah barat laut hingga timur laut dengan kecepatan 10-35 kilometer per jam.
"Cuaca di Sulut pada umumnya berwan pada pagi hari dengn potensi hujan berintensitas ringan hingga sedang yang dapat terjadi pada siang, sore atau malam hari," katanya. (Ant)
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Vicky Fadil
Tag Terkait:
Advertisement
