Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Ribuan Petani Temanggung Datangi Kantor Gubernur Tolak Tembakau Impor

Ribuan Petani Temanggung Datangi Kantor Gubernur Tolak Tembakau Impor Kredit Foto: Antara/Saiful Bahri
Warta Ekonomi, Temanggung -

Ribuan petani tembakau di Kabupaten Temanggung, Selasa (17/1/2017), berangkat ke Kantor Gubernur di Semarang untuk melakukan aksi damai menolak tembakau impor.

"Kami petani tembakau tidak akan demo, tetapi melakukan silaturahmi massal pada Gubernur Jateng," kata Sekretaris Asosiasi Petani Tembakau Indonesia (APTI) Temanggung, Nur Ahsan ketika akan berangkat ke Semarang dari halaman Gedung Pemuda di Temanggung.

Ia menuturkan dalam silaturahmi tersebut, para petani mendorong Gubernur Jateng Ganjar Pranowo agar menyampaikan pada Presiden Joko Widodo untuk mengeluarkan amanat presiden sebelum RUU Pertembakauan disahkan menjadi UU.

Selain itu, katanya petani menolak impor tembakau masuk ke Indonesia karena sangat mengancam kondisi ekonomi petani tembakau dalam negeri.

Ia menuturkan pada 2016 petani tembakau sangat terpuruk, selain karena kondisi cuaca juga imbas dari adanya impor tembakau yang membludak ke Indonesia.

"Kami juga mendesak pemerintah segera mengesahkan RUU Pertembakauan menjadi UU agar kemudian seluruh petani tembakau di Indonesia merasa mendapatkan perlindungan dari negara," katanya.

Menurut dia jumlah petani Temanggung yang berangkat ke Semarang sekitar 4.000 hingga 5.000 orang dengan menaiki sejumlah bus.

Ia mengatakan peserta dari Temanggung dibagi menjadi tiga zona pemberangkatan, yakni zona Gunung Prau meliputi wilayah Tretep dan Wonoboyo menuju Semarang melewati Boja, kemudian zona Gunung Sindoro melewati Bandungan, dan zona Parakan dan Gunung Sumbing melewati Pringsurat. "Pembagian zona pemberangkatan ini untuk mengantisipasi terjadi kemacetan di jalan raya," katanya.

Ia menuturkan Kantor Gubernur Jateng kebetulan berdampingan dengan Gedung DPRD Jateng sehingga pihaknya bisa menyampaikan aspirasi pada Gubernur dan DPRD.

Ia mengatakan aksi petani tembakau hari ini merupakan aspirasi kedua di Kantor Gubernur Jateng, sebelumnya pada 9 Januari 2017 sekitar 1.000 petani tembakau dari Wonosobo, Klaten, dan Boyolali juga melakukan hal yang sama, namun saat itu Gubernur belum sempat menemui petani.

"Kami merasa belum puas sebelum menyerahkan petisi dan dukungan terkait penolakan impor tembakau yang akan diserahkan langsung kepada Gubernur dan Gubernur menandatanganinya, kemudian surat dan petisi itu akan diserahkan Presiden," katanya.

Selain dari Temanggung, katanya aksi hari ini ada juga petani dari Wonosobo, Demak, Rembang, Blora, dan Grobogan dengan jumlah peserta aksi sekitar 7.000 hingga 8.000 orang. (Ant)

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Sucipto

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: