Setelah mengikuti inkubator Indigo Creative Nation, terutama dengan Telkom Group, Sonar yang merupakan startup binaan indigo.id akan membidik pasar mancanegara.
CEO Sonar Amien Krisna mengatakan ada beberapa negara yang menjadi bidikan Sonar di antaranya adalah Filipina, Singapura, Malaysia, dan Australia.
"Kami akan berupaya untuk merambah beberapa negara tersebut dalam waktu dekat," katanya kepada wartawan di Bandung, Senin (23/1/2017).
Lebih jauh, Amien mengatakan langkah tersebut diambil mengingat di awal tahun ini terdapat 29 klien yang umumnya berasal dari perusahaan ternama di tanah air dan perusahaan multinasional yang beroperasi di Indonesia.
"Kami baru saja deal dengan Indosat dan Home Credit. Existing customer lainnya antara lain XL Axiata, Pertamina, Bank Indonesia, Microsoft, Hewlett Packard, Freeport, dan Air Asia. Tahun ini kami targetkan bisa ekspansi ke luar negeri," ujarnya.
Ia mengatakan jejaring lain diperoleh setelah mengikuti inkubator Indigo Creative Nation, terutama dengan Telkom Group. Misalnya dari Divisi Digital Service, kolaborasi terjadi guna menganalisis big data dari pekerjaan di Kementerian Pariwisata dan Kementerian Perhubungan.
"Kami dilibatkan dalam analisis big data terkait arus Lebaran, demikian pula Kementerian Pariwisata sehingga dasar keputusan bisa lebih kuat diambil. Dalam waktu dekat, kami juga akan dipertemukan dengan Telkomsel," jelasnya.
Amien menambahkan jejaring tersebut dilengkapi dengan proses mentoring yang dinilainya andal dan bermanfaat, selain tentunya ada injeksi modal signifikan. Dengan klasifikasi market validation pada tahun 2016 lalu, Indigo memberikan dana sebagai kompensasi saham minoritas maksimal Rp2 miliar.
Menurutnya, sokongan semacam inilah yang membuat dirinya tak gentar untuk melakukan ekspansi internasional sekalipun di jajaran global sudah eksis sejumlah platform sejenis seperti Brandtology, Radian6 milik Salesforce, dan Sysomos.
"Melalui Indigo.id, kami juga jadi kenal sesama startup yang sama potensialnya. Misal dengan Goers, sekarang kami sudah pasang sistem terbaru kami ke aplikasi mereka sehingga nanti pas dijual ke luar sudah lebih matang," ujarnya.
Menurut dia, sejak berdiri tahun 2014 lalu pihaknya kini sudah memiliki 18 karyawan dengan mayoritas latar belakang di bidang teknologi informasi. Hal ini ditunjang dengan kerja sama erat sejumlah penyedia media sosial.
Amien mengaku pihaknya sejak awal telah bekerja sama langsung dengan Twitter Inc sehingga proses pengambilan data percakapan langsung dari sistem internal perusahan berlogo burung biru tersebut bukan sekedar menangkap dari peranti lunak penyambung.
"Ini membuat kami bisa lebih cepat melaporkan apa yang terjadi di media sosial kepada klien kami, mulai dari trending pembicaraan, respons, hingga analisis sentimen yang muncul. Kami bisa sajikan maksimal satu jam setelah data dicuplik," pungkasnya.
Sonar, sambung dia, juga sudah memasang sistem pemantauan sedikitnya 100 media massa daring di Indonesia sehingga pelaporan dalam dashboard lebih komprehensif karena dipadukan dengan analitik media sosial tadi.
"Selain itu, ada pemindaian terhadap Facebook dan Instagram serta lima forum digital terbesar, bahkan pada blog berbasis Blogspot dan Wordpress," pungkasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Rahmat Saepulloh
Editor: Cahyo Prayogo
Tag Terkait:
Advertisement