Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Meraup Untung dari Bisnis Makanan Tradisional

Meraup Untung dari Bisnis Makanan Tradisional Kredit Foto: Agus Aryanto
Warta Ekonomi, Jakarta -

Pilihan untuk berbisnis kuliner makanan tradisional merupakan keputusan yang tepat dalam menghadapi era globalisasi yang begitu ketat. Di samping sebagai upaya mempertahankan eksistensi produk lokal, berbisnis kuliner makanan tradisional merupakan bisnis yang cepat mendatangkan keuntungan.

Keberadaan pasar bebas ternyata juga menjadi sebuah alasan bagi produk-produk lokal untuk diproduksi dengan lebih kreatif dan inovatif. Mengingat kondisi produk lokal yang mulai tergerus oleh maraknya produk asing di tanah air sehingga ketertinggalan dalam menghadapi persaingan tidak harus dirasakan oleh para pengusaha produk lokal.

Kondisi persaingan di pasar bebas tidak lantas membuat pengusaha Cireng Salju, Najib Wahab Mauluddin merasa pesimis untuk bertarung dengan berbagai produk asing yang mulai digemari konsumen lokal. Kemajuan tekhnologi yang semakin canggih juga bukan membuatnya semakin lemah dalam berbisnis makanan tradisional yang berbahan baku sagu tersebut. Akan tetapi, Najib memanfaatkan pasar bebas dan kemajuan teknologi untuk membesarkan bisnis kulinernya.

Berawal dari satu wilayah ke wilayah lainnya, Najib mengaku akan tetap konsisten dalam menjalankan bisnis kuliner lokalnya. Meski inovasi baru bermunculan dalam memproduksi produk kuliner, namun produk yang sudah dan akan dikeluarkan Najib masih tetap makanan tradisional, seperti cilok, cuanki, dan surabi.

Baginya, kuliner tradisional harus terus dilestarikan, baik di tanah air maupun di luar negeri sebab kuliner Indonesia sangat beragam, natural, dan kaya rasa.

Keseriusan Najib dalam mengembangkan bisnis kuliner tradisional akan dibuktikannya dengan menunjuk satu wilayah Indonesia bagian timur yang rencananya akan menjadi garapan Najib dan tim selanjutnya. Najib mengaku akan serius melakukan pemasaran di wilayah timur Indonesia, setelah berhasil?membesarkan nama Cireng Salju di tanah Jawa dan Kalimantan.

Upaya yang tengah dilakukan Najib pun sangat ekstra, seperti meningkatkan kapasitas produksi hingga fokus merekrut SDM dengan karakter mutu dan kualitas yang sesuai dengan bisnis dan sistem yang diterapkannya.

Selain menekuni keseriusannya dalam meluaskan pasar di dalam negeri, Najib juga berencana akan menyesuaikan produknya di pasar global jika produk lokal yang diproduksinya diterima oleh pasar internasional. Akan tetapi, jika Cireng Salju kurang diminati di luar maka Najib akan tetap berupaya untuk mencari varian kuliner tradisional lainnya atau sama sekali tidak menjajaki pasar global. Sebab, bagi Najib, potensi pasar di Indonesia masih sangat luas.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Ning Rahayu
Editor: Cahyo Prayogo

Advertisement

Bagikan Artikel: