Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Tolak Kebijakan Trump, Jaksa Agung AS Dipecat

Tolak Kebijakan Trump, Jaksa Agung AS Dipecat Kredit Foto: Reuters/Kevin Lamarque
Warta Ekonomi, Jakarta -

Presiden Amerika Serikat Donald Trump memecat Jaksa Agung, Sally Yates, setelah ia memerintahkan Departemen Kehakiman untuk tidak membela perintah eksekutif Trump soal imigrasi. Yates, yang ditunjuk Barack Obama menjadi pejabat sementara jaksa agung saat masih menjadi presiden, mengatakan ia tidak "yakin" perintah Trump sah secara hukum.
?
Dalam surat kepada para pegawai yang dipublikasikan berbagai media AS, Yates menyebut bahwa perintah Trump telah digugat di pengadilan. Bahkan, seorang Hakim memutuskan untuk sementara menunda deportasi bagi pemegang visa AS dari tujuh negara sebagaimana diperintahkan Presiden Trump.
?
"Tanggung jawab saya adalah untuk memastikan bahwa posisi Departemen Kehakiman tidak hanya bisa bertahan secara hukum, tapi juga mendapat informasi tentang pandangan terbaik kita dalam hukum," tulis Yates, seperti dikutip dari laman BBC di Jakarta, Sabtu (4/2/2017).
?
"Saya bertanggung jawab memastikan posisi yang kita ambil di pengadilan tetap konsisten dengan kewajiban institusi ini untuk mencari keadilan dan berpijak pada sesuatu yang benar."
?
Menanggapi hal tersebut, Gedung Putih mengeluarkan pernyataan resmi yang mengatakan Yates telah "berkhianat" terhadap Departemen Kehakiman.
?
Dengan dipecatnya Yates, Trump menunjuk jaksa distrik timur Virginia, Dana Boente, untuk menggantikan peran Yates sebagai pejabat sementara jaksa agung.
?
Kendati telah didepak, Trump meminta Yates untuk tetap berstatus pejabat sementara jaksa agung hingga figur pilihannya, Jeff Sessions, resmi diangkat. Sessions sendiri masih menunggu konfirmasi dari Senat untuk menjabat sebagai jaksa agung.
?
Yates sempat menduduki jabatan wakil jaksa agung di bawah Loretta Lynch, ketika Obama masih menjabat sebaga presiden. Yates kemudian menjadi pejabat sementara jaksa agung ketika Lynch mundur dari posisinya.
?
Sikap Yates terkait perintah eksekutif Trump yang melarang warga dari tujuh negara berpenduduk mayoritas Muslim juga menuai reaksi keras dari ratusan diplomat AS.
?
Para diplomat tersebut menilai pembatasan imigrasi yang dilakukan Trump tidak membuat AS lebih aman, tidak menunjukkan AS yang sebenarnya, dan akan mengirimkan pesan yang salah kepada dunia Muslim.
?
Namun hal itu langsung dibalas oleh sekretaris pers Gedung Putih, Sean Spicer, yang balik mengkritik para diplomat AS.
?
"Ada 325.000 orang dari berbagai negara mendarat di bandara-bandara kita dalam 24 jam, dan kita membahas 109 orang dari tujuh negara yang diidentifikasi pemerintahan Obama. Dan para birokrat karier ini punya masalah dengan hal itu? Saya pikir mereka seharusnya sepaham dengan program ini atau mereka bisa keluar," kata Spicer.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Gregor Samsa
Editor: Sucipto

Advertisement

Bagikan Artikel: