Bank Dinar Incar Pertumbuhan Kredit 15%

PT Bank Dinar Indonesia Tbk (DNAR) mengincar angka pertumbuhan kredit sebesar 15% pada tahun 2017 ini. Proyeksi ini lebih rendah dari realisasi pertumbuhan kredit di tahun 2016 lalu yang mencapai 17,5%.

Direktur Utama Bank Dinar Hendra Lie mengungkapkan perseroan akan tetap menggarap segmen bisnis ritel untuk memaksimalkan kinerjanya. Di samping itu, jika proses akuisisi oleh Apro sudah rampung perseroan juga bakal masuk ke segmen bisnis konsumer.

"Tahun ini proyeksi pertumbuhan kredit dalam rencana bisnis bank (RBB) sekitar 15%," katanya di Jakarta, Senin (6/2/2017).

Meski begitu, proyeksi tersebut diyakini bakal berubah jelang paruh tahun pertama. Meskipun tidak menyebutkan secara gamblang berapa kisaran perubahan proyeksi kreditnya, Hendra menuturkan hal tersebut akan berjalan seiring dengan tuntasnya akuisisi perseroan oleh Apro.

Saat ini perseroan memang lebih banyak menyasar segmen kredit ritel dalam pengembangan bisnisnya. Ke depan setelah aksi korporasi tersebut, perseroan akan melebarkan bisnis ke sektor pendukung infrastruktur dan konstruksi seperti kredit ke pedagang bahan bangunan dan bahan elektronik.

Guna memperkuat kinerja bisnisnya, pada tahun ini perseroan bakal menambah jumlah cabangnya menjadi 21 unit atau bertambah enam unit. Saat ini Bank Dinar sudah memiliki dan mengoperasikan sebanyak 15 jaringan kantor yang tersebar di wilayah Jakarta dan Surabaya.

"Setiap tahunnya perseroan berencana menambah jumlah cabang sebanyak enam unit untuk meningkatkan bisnis konsumer dan komersial serta multifinance agar lebih dekat dengan nasabah," tutupnya.