Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun 2016 lalu memang masih di bawah target yang ditetapkan pemerintah. Meski begitu, pemerintah tetap optimis pertumbuhan ekonomi tahun ini akan melebihi capaian di tahun lalu.
Hal ini diungkapkan oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani saat ditemui di Jakarta, Selasa (7/2/2017).
Ia mengungkapkan, meski akan banyak tantangan yang melanda dari perekonomian global, namun pertumbuhan ekonomi tanah air diyakini akan tetap tumbuh. Pertumbuhan ekonomi tahun ini akan didorong oleh tingkat konsumsi domestik yang dijaga tumbuh di atas lima persen atau setara dengan rata-rata 10 tahun. Sementara investasi diharapkan akan tumbuh postif dan lebih besar dari tahun lalu.
"Dari faktor pemerintah tidak menjadi faktor yang menciptakan ketidakpastian. Itu adalah tema yang saya berharap dari sisi demand (permintaan) tidak terganggu," katanya di Jakarta, Selasa (7/2/2017).
Pertumbuhan ekonomi, imbuhnya, didukung dengan mulai bangkitnya sektor pertambangan yang beberapa waktu terakhir terus melemah. Kemudian, ia memprediksi sektor pertanian masih akan tumbuh.
"Pertambangan saat ini sudah mulai positif. Yang perlu kita catat adalah sektor pertanian yang relatif robust (kuat). Semoga kombinasi dari iklim yang baik dan juga hasil kerja pemerintah untuk menjaga pangan seperti yang telah ditekankan presiden, paling tidak terjaga," ungkapnya.
Selain itu, dirinya juga berharap sektor sekunder seperti manufaktur masih tumbuh seperti tahun lalu, meski ada kemungkinan akan tumbuh lebih baik tahun ini.
"Sektor services dalam hal ini selalu menduduki peringkat paling tinggi dalam growth-nya, apakah itu finansial, transportasi, komunikasi yang merupakan faktor-faktor investasi pemerintah. Pemerintah juga melihat banyak dan minat (investor) cukup banyak di sektor itu," tukasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Cahyo Prayogo
Tag Terkait:
Advertisement