Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Perkuat Program KB, BKKBN Gandeng Mitra

Perkuat Program KB, BKKBN Gandeng Mitra Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional menggandeng mitra kerja dan para pemangku kepentingan dalam memperkuat program Kependudukan Keluarga Berencana dan Pembangunan Keluarga.

Kepala BKKBN Surya Chandra Surapaty dalam siaran pers yang diterima di Jakarta, Kamis (9/2/2017), mengatakan kemitraan tersebut diperkuat dalam pembahasan Rapat Koordinasi Teknis (Rakornis) Kemitraan yang merupakan rangkaian dari Rakornas BKKBN 2017 di Jakarta. "Tujuan penyelenggaraan Rakornis Kemitraan tahun 2017 sejalan dengan upaya pencapaian sasaran-sasaran pembangunan kependudukan dan keluarga berencana," kata Surya.

Sasaran-sasaran tersebut di antaranya menurunkan angka kelahiran total dari 2,6 menjadi 2,28 anak per wanita, meningkatkan pemakaian alat atau obat kontrasepsi dari 61,9 persen menjadi 66,0 persen, dan menurunkan kebutuhan ber-KB yang tidak terlayani dari 11,4 persen menjadi 9,91 persen pada tahun 2019. "Tentunya, untuk mencapai sasaran-sasaran tersebut diperlukan upaya ekstra dari BKKBN dengan dukungan para pemangku kepentingan dan mitra kerja dalam pelaksanaan Program KKBPK ke depan," kata dia.

Dalam Rakornis Kemitraan tersebut, lanjut Surya, telah dirumuskan beberapa hal untuk mendukung Program KKBPK yakni peningkatan akses dan pelayanan KB yang merata dan berkualitas; penguatan advokasi dan komunikasi, informasi dan edukasi (KIE) KKBPK.

Selanjutnya peningkatan pembinaan ketahanan remaja; peningkatan pembangunan keluarga; dan penguatan regulasi, kelembagaan, serta data dan informasi. Pada tahun 2017 BKKBN akan kembali menyelenggarakan Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI).

SDKI merupakan evaluasi terhadap kinerja Program KKBPK yang akan menjadi rapor penyelenggaraan Program KKBPK di Indonesia selama lima tahun berjalan.

Surya menekankan BKKBN tidak ingin mengulang hasil yang ditunjukkan dua SDKI terdahulu yaitu pada 2007 dan 2012 yang menghasilkan angka kelahiran total di Indonesia tertahan pada angka 2,6 anak per wanita sejak SDKI 2002-2003. (Ant)

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Sucipto

Advertisement

Bagikan Artikel: