Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Kenali ke Mana Uang Anda Pergi untuk Menyusun Anggaran Rumah Tangga

Oleh: Affandi, Senior Advisor AZ Consulting

Kenali ke Mana Uang Anda Pergi untuk Menyusun Anggaran Rumah Tangga Perencanaan keuangan Asuransi Astra. | Kredit Foto: Asuransi Astra
Warta Ekonomi, Jakarta -

Sebuah rencana anggaran Anda dapat meliputi dari 10 sampai 20 jenis pengeluaran sesuai dengan kebutuhan serta seberapa kompleks permasalahan keuangan Anda. Anda dapat memulai membuat cacatan pengeluaran setiap bulan seperti membayar zakat, alokasi dana tabungan, premi asuransi, biaya listrik, air PAM, belanja bulanan, biaya parkir, dan melihat situasi keuangan Anda sekarang dan menetapkan pengeluaran keuangan Anda.

Memiliki pengelolaan keuangan rumah tangga yang baik adalah keharusan. Namun, yang sering terjadi adalah banyak rencana anggaran rumah tangga yang melupakan alokasi anggaran penting lainnya. Biasanya alokasi anggaran yang suka dilupakan adalah pengeluaran yang sifatnya tahunan, tabungan, dan pembayaran-pembayaran utang. Berikut ini adalah langkah-langkah mengelola keuangan rumah tangga, yaitu

Menyusun Rencana Anggaran

Di dalam perencanaan keuangan keluarga, penyusunanan anggaran adalah sebuah proses menyusun dan merencanakan berapa banyak pendapatan yang Anda hasilkan dalam waktu tertentu, dan berapa banyak pengeluaran yang akan dibelanjakan pada waktu yang sama.

Dengan melakukan rencana anggaran, Anda dapat melihat apakah keuangan Anda setiap bulan impas saja, lebih, atau bahkan kurang. Tidak?asyik kan kalau gaji hanya numpang lewat saja karena tidak pernah diperiksa. Adapun, secara umum pengeluaran rumah tangga terdiri dari

1. Utang

Jika punya cicilan utang seperti cicilan rumah, cicilan mobil, kartu kredit, utang pribadi, atau utang yang lainnya maka tentukan berapa banyak yang harus Anda keluarkan untuk masing-masing utang tersebut

2. Zakat, Infak, dan Sadaqah

Jika menginginkan kebersihan dalam harta dan berharap keberkahan atas rizki yang didapatkan, Anda dapat mengeluarkan zakat, infak, maupun sadaqah. Jika diperlukan Anda bisa menanyakan kepada orang tertentu untuk menghitung apakah sudah termasuk wajib zakat atau tidak kemudian anggarkan. Jika Anda ingin membantu orangtua maupun keluarga lainnya, anggarkan untuk pengeluaran tersebut.

3. Tabungan

Pengeluaran lain setelah setelah utang adalah tabungan. Agar bisa terlaksana, anggarkan tabungan ini sebagai pengeluaran juga. Jangan menabung menunggu dari sisa dana yang tersedia, besar kemungkinan sudah habis. Yang termasuk tabungan di sini adalah sesuatu yang Anda persiapkan untuk masa depan seperti: tabungan untuk dana darurat, dana pensiun, dana kesehatan, dana pendidikan, dan tujuan keuangan lainnya.

4. Biaya Rutin Bulanan

Biaya rutin yang Anda keluarkan mulai dari biaya sekolah anak, belanja rumah tangga, dan tagihan-tagihan lainnya. Pengeluaran rutin mencakup pengeluaran untuk makan, belanja bulanan rumah tangga, biaya air, listrik, hingga langganan internet.

5. Biaya Rutin Tahunan

Inilah alokasi dana yang sering dilupakan orang. Anda harus mengalokasikan dana di muka untuk membayar jenis pengeluaran yang sifatnya tahunan. Bila alokasi dana ini lupa besar kemungkinan pada saat jatuh tempo Anda tidak memiliki dana yang cukup untuk membayarnya dan terpaksa mencari pinjaman atau bahkan kena denda yang tinggi. Berikut beberapa jenis pengeluaran rutin tahunan yang biasa muncul

a. Uang Pendidikan

Jika anak-anak Anda masih/kuliah, pengeluaran jenis ini muncul setiap enam bulan. Jika total biaya pendidikan anak memerlukan dana enam juta maka Anda harus menyisihkan satu juta rupiah setiap bulan.

b. Kontrak Rumah

Sisihkan dana setiap bulan untuk membayar sejumlah tertentu pada setiap tahunnya. Misal Anda membayar kontrakan setiap tahun sebesar 24 juta. Maka sisihkan dana dua juta setiap bulannya.

c. Pajak Kendaraan, Perpanjangan STNK, Asuransi Kendaraan

Sisihkan untuk pengeluaran jenis ini karena nilainya cukup besar. Alokasikan untuk pengeluaran ini, orang suka lupa dan pada saatnya jatuh tempo terpaksa harus mengambil dana lain, atau bahkah cari utang ke saudara atau kantor mereka kerja. Padahal, jika hal ini direncanakan dengan baik kemungkinan besar tidak akan terjadi.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Cahyo Prayogo

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: