Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Pilkada Aman, Investor Bakal Makin Pede Masuk ke Pasar Saham

Pilkada Aman, Investor Bakal Makin Pede Masuk ke Pasar Saham Kredit Foto: Annisa Nurfitriyani
Warta Ekonomi, Jakarta -

Pegelaran pemilihan kepala daerah (Pilkada)?serentak 2017 di sejumlah daerah, Rabu (15/2/2017), berlangsung aman dan damai.

Pengamat ekonomi Sumatera Utara?Gunawan Benjamin memperkirakan hajatan Pilkada?kali ini bisa menjadi sentimen positif bagi perdagangan saham pada hari Kamis mendatang, terlebih ada koreksi pada kinerja indeks saham pada perdagangan sehari sebelum pencoblosan, Selasa (14/2/2017).

"Bukan masalah siapa yang menang Pilkada, namun hal yang paling penting yang menjadi modal keyakinan bagi investor adalah bahwa Pilkada?yang sebelumnya dipenuhi dengan manuver politik sehingga membuat kondisi politik memanas. Namun, di saat pencoblosan semuanya berlangsung aman dan damai. Hal ini akan membuat investor lebih percaya diri untuk masuk ke pasar keuangan kita khususnya pasar saham," katanya di Medan, Rabu (15/2/2017).

Gunawan memperkirakan IHSG berpeluang untuk diperdagangkan di teritori positif memanfaatkan sentimen Pilkada. Sejak masa kampanye berlangsung, imbuhnya, investor terus dibayangi?suhu panas politik yang secara langsung maupun tidak langsung sangat mempengaruhi keputusan investor dalam menentukan kebijakan invetasi.

"Dan selama masa kampanye berlangsung saya melihat investor cenderung melakukan wait and see. Pilkada?serentak kali ini sekaligus menjadi pembuktian bahwa iklim investasi Indonesia terjaga meskipun suhu politik kerap memanas," ujarnya.

Tekait dengan terkoreksinya grup saham milik pengusaha besar Hary Tanoe, lanjutnya, memang tidak bisa dilepaskan dari pernyataan mantan Ketua KPK yang menyebut HT terlibat dugaan kriminalisasi Antasari.

"Ini merupakan respons pasar sembari menunggu perkembangan masalah ini ke depan dan saya tetap melihat pelaku pasar akan lebih realistis," katanya.

Dikatakannya, sentimen ini tidak akan melebar terlalu jauh yang bisa menghempaskan harga saham Grup MNC. Di saat sejumah harga saham Grup MNC masuk dalam tekanan jual jenuh.

"Potensi berbalik tetap ada. Faktor fundamental masih akan tetap menjadi sentimen yang mempengaruhi kinerja harga sahamnya dalam jangka menengah panjang," pungkasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Khairunnisak Lubis
Editor: Cahyo Prayogo

Advertisement

Bagikan Artikel: