Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

PRAISE : Gerakan BERSIH,  Indonesia Hijau Bebas Sampah

PRAISE : Gerakan BERSIH,  Indonesia Hijau Bebas Sampah Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

Seiring dengan pertumbuhan ekonomi sebuah negara, salah satu konsekuensi yang tidak dapat dielakkan adalah permasalahan sampah yang juga semakin nyata. Bahkan, beberapa pihak sudah menyatakan bahwa Indonesia tengah memasuki fase yang dinamai darurat sampah. Dalam momen peringatan Hari Peduli Sampah Nasional 2017, sebanyak enam perusahaan consumer goods di Indonesia menggabungkan diri dalam sebuah aliansi untuk lingkungan yang berkelanjutan, yang dinamai PRAISE (Packaging and Recycling Alliance for Indonesia Sustainable Environment / Aliansi Untuk Kemasan dan Daur Ulang Bagi Indonesia yang Berkelanjutan). Peresmianya dihadiri oleh Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Siti Nurbaya, Minggu (19/02)

PRAISE berkolaborasi dengan berbagai gerakan termasuk Greeneration, ID bebas sampah, Waste4Change, dan Yayasan Rumah Pelangi mengadakan aksi bersama yang diberi tema ?BERSIH?, yang mengangkat pentingnya membangun kolaborasi strategis untuk bertindak bersama mewujudkan Indonesia yang lebih hijau, menuju Indonesia bebas sampah.

PRAISE lahir dari sebuah komitmen bersama untuk menjaga keberlanjutan lingkungan melalui praktek terbaik pengelolaan sampah kemasan yang berkesinambungan dan menggagas kerangka kerja holistik, terintegrasi dan berkelanjutan untuk pengelolaan sampah di Indonesia. Aliansi ini diprakarsai oleh PT Coca-Cola Indonesia, PT Indofood Sukses Makmur Tbk, PT Nestle Indonesia, PT Tetra Pak Indonesia, PT Tirta Investama, dan PT Unilever Indonesia, Tbk.

Mignonne N.B. Maramis, perwakilan PRAISE menjelaskan, ?Berbagai peraturan telah dikeluarkan, mulai dari Undang Undang, Peraturan Pemerintah, hingga pembentukan Dewan Pengarah dan Pertimbangan Pengelolaan Sampah Nasional. Kemudian, yang menjadi tantangan sebenarnya adalah bagaimana semua pihak, Pemerintah, industri, masyarakat, hingga media massa dapat bersinergi dan berperan secara tepat agar dapat menerjemahkan kompleksitas persoalan sampah ini dan mengambil peran nyata untuk melahirkan sebuah solusi yang terintegrasi, terarah dan berkelanjutan.?

Terintegrasi dan berkelanjutan

Salah satu pendekatan yang diusung melalui gerakan bersama ini adalah pengelolaan sampah lewat kerangka kerja Tanggung Jawab Para Pihak yang Diperluas (Extended Stakeholder Responsibility - ESR). ESR framework merupakan konsep kerangka kerja holistik dan terintegrasi untuk pengelolaan sampah di Indonesia, yang mencoba mengidentifikasi fungsi dan peran semua pihak yang bersentuhan dengan permasalahan sampah dan mensinergikannya sebagai sebuah solusi yang efektif dan berkelanjutan.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Sufri Yuliardi
Editor: Sufri Yuliardi

Advertisement

Bagikan Artikel: