Bank asal Inggris, Barclays, melaporkan lonjakan laba bersih tahunan setelah membuat kemajuan yang kuat dalam langkah restrukturisasi untuk merampingkan bisnisnya. Barclays membukukan laba sebelum pajak sebesar ?3,2 miliar di tahun 2016, naik dari ?1,1 miliar di tahun sebelumnya.
Langkah reorganisasi yang diambil perusahaan termasuk penjualan sahamnya di Barclays Afrika dan penjualan bisnis non-inti. Barclays telah berusaha untuk fokus pada bisnis inti operasi perbankan di Inggris dan Amerika Serikat dengan menjual anak perusahaan yang dianggap kurang penting.
CEO Jes Staley mengatakan kepada BBC bahwa Barclays telah "berkomitmen untuk Inggris" pasca-Brexit, bahkan jika Inggris memutuskan untuk meninggalkan pasar tunggal.
"Dalam tempo beberapa bulan ke depan, kami akan mampu menyelesaikan restrukturisasi Barclays, dan saya lebih optimis dari sebelumnya untuk prospek kami pada tahun 2017, dan selanjutnya," kata Staley seperti dikutip dari laman BBC di Jakarta, Jumat (24/2/2017).
Analis Investec Ian Gordon mengatakan Barclays telah diuntungkan dari depresiasi tajam nilai pound terhadap dolar AS setelah pemungutan suara Brexit, ditambah dengan pendapatan dari bank investasi perusahaan yang telah membantu kinerjanya.
Barclays melaporkan pendapatan bank investasi sebesar ?2,5 miliar atau naik 21 persen dibandingkan dengan tahun sebelumnya setelah kinerja yang kuat di paruh kedua 2016.
Staley mengatakan bank sedang dalam persiapan untuk menambah ratusan staf untuk kantor di Dublin, Frankfurt, dan Milan, untuk melawan risiko Brexit di bisnis Eropa. Secara terpisah, Barclays telah setuju untuk membayar Barclays Afrika 12,8 miliar rand (? 790 juta) untuk mendanai investasi yang dibutuhkan untuk memisahkan unit Afrika dari bisnis utama Barclays.
Dalam kesepakatan tersebut, Barclays mengurangi sahamnya di bisnis Afrika sebesar kurang dari 50 persen sebagai bagian dari strategi perusahaan untuk fokus pada bisnis inti operasi perbankan di Inggris dan Amerika Serikat
Barclays Afrika mengatakan uang tersebut akan digunakan untuk berinvestasi dalam teknologi, rebranding, dan proyek lain yang berkaitan dengan pemisahan.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Gregor Samsa
Editor: Cahyo Prayogo
Tag Terkait:
Advertisement