Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Laba Barclays Naik Dua Kali Lipat di Kuartal I-2017

Laba Barclays Naik Dua Kali Lipat di Kuartal I-2017 Kredit Foto: Independent.co.uk
Warta Ekonomi, Jakarta -

Bank asal Inggris, Barclays, melaporkan lonjakan laba bersih lebih dari dua kali lipat dalam tiga bulan pertama tahun 2017, didorong oleh kinerja yang lebih baik. Barclays membukukan laba sebelum pajak sebesar ?1,682 miliar, naik dari ?793 juta di periode yang sama tahun sebelumnya.

Angka tersebut lebih baik dari prediksi analis dan dapat tercapai meski terjadi penurunan nilai goodwill sebesar 884 juta pada sahamnya di Barclays Africa Group yang akan dipasarkan dalam dua hingga tiga tahun mendatang.

CEO Barclays Jes Staley mengatakan hal ini merupakan salah satu kuartal dengan kemajuan yang baik menjelang selesainya restrukturisasi Barclays. Menurutnya, banyak alasan untuk merasa optimis dengan prospek perusahaan.

"Dalam tempo beberapa bulan ke depan, kami akan mampu menyelesaikan restrukturisasi Barclays dan saya lebih optimis dari sebelumnya untuk prospek kami pada tahun 2017," kata Staley seperti dikutip BBC di Jakarta, Minggu (30/4/2017).

"Di Afrika kami menunggu persetujuan untuk pengaturan pemisahan yang telah disepakati dengan manajemen setempat dan selanjutnya kami akan dapat membuat kemajuan lebih lanjut mengenai dekonsolidasi peraturan," tambahnya.

Barclays telah membuat kemajuan yang kuat dalam langkah restrukturisasi untuk merampingkan bisnisnya. Langkah reorganisasi yang diambil perusahaan termasuk penjualan sahamnya di Barclays Afrika dan penjualan bisnis non-inti.

Barclays telah berusaha untuk fokus pada bisnis inti operasi perbankan di Inggris dan Amerika Serikat dengan menjual anak perusahaannya. Staley mengatakan Barclays telah "berkomitmen untuk Inggris" pasca-Brexit, bahkan jika Inggris memutuskan untuk meninggalkan pasar tunggal.

Bos kelahiran AS 61 tahun silam tersebut mengatakan Barclays berencana mempekerjakan sekitar 2.000 staf baru di Inggris dalam tiga tahun ke depan dan berfokus pada teknologi. Dia mengatakan kepada Bloomberg bahwa bank tersebut ingin membawa pengembangan teknologi ke Inggris dan mengurangi ketergantungan pada kontraktor eksternal.

Staley menambahkan bahwa saat ini bank sedang dalam persiapan untuk menambah ratusan staf untuk kantor di Dublin, Frankfurt, dan Milan, untuk melawan risiko Brexit di bisnis Eropa.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Gregor Samsa
Editor: Cahyo Prayogo

Advertisement

Bagikan Artikel: