Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Penyihir AS Bersatu Melawan Donald Trump dengan Mantera Sihir

Penyihir AS Bersatu Melawan Donald Trump dengan Mantera Sihir Kredit Foto: Nytimes.com
Warta Ekonomi, Jakarta -

Sebagian besar lawan Donald Trump percaya bahwa mereka harus menunggu empat tahun lagi untuk melihatnya meninggalkan Gedung Putih. Namun, tampaknya penyihir Amerika Serikat lebih optimis.

Para pengikut berbagai aliran sihir di Amerika Serikat mengirim "guna-guna" kepada Donald Trump agar dia lengser dari jabatan Presiden AS. Sebuah kelompok di Facebook yang mengikuti ritual sihir itu telah menarik 10.500 like dan menciptakan tagar #magicresistance atau #perlawanansihir.

Namun, langkah tersebut mendapat pertentangan dan memicu kemarahan di kalangan Kristen konservatif yang menuduh para penyihir telah "menyatakan perang spiritual".

Penulis Michael Hughes yang menyebut dirinya sebagai 'pemikir magis' mem-posting mantera sihir secara online. Hughes mengaku telah melihat berbagai mantera serupa yang dilakoni beragam aliran kelompok penyihir. Pada salah satu aksi 'santet', ia menyarankan untuk menggunakan lilin besar berwarna oranye, foto Trump yang jelek, dan kartu Tarot bergambar menara.

Para pengikut aliran sihir kemudian diminta mengukir nama presiden pada lilin menggunakan jarum, membaca mantera, dan membakar foto Trump dalam nyala lilin.

Kata-kata dalam mantera berisi permohonan kepada dewa aliran sihir Wicca untuk "mengikat Donald J Trump sehingga karya-karya kejinya gagal total" dan agar dia "tidak memecah kesatuan, menghancurkan kebebasan kami, atau mengisi pikiran kami dengan kebencian, kebingungan, ketakutan, atau keputusasaan," demikian dikutip dari laman BBC di Jakarta, Senin (27/2/2017).

Selain Trump, para pendukung Trump pun turut dikirimkan guna-guna untuk membungkam "lidah yang jahat."

Alih-alih menutup mantera dengan kalimat "Maka, jadilah!", Hughes menyarankan agar para penyihir membakar foto Trump seraya mengucapkan "Kamu dipecat!", yang merupakan kalimat khas Trump dalam acara televisi The Apprentice.

Hughes mengaku sengaja merilis rincian mantera karena dia merasa imbas mantera itu "akan sangat disambut oleh banyak orang". Ia menekankan mantera sihir yang dikirim tidak bermaksud membuat si penerima mengalami cedera, namun menghentikan si penerima agar dia tidak mencederai dirinya.

MaryPat Azevedo, yang ambil bagian dalam sebuah ritual di Arizona, memandang ritual yang dia jalani sebagai "doa pemersatu".

"Penyihir sejati tidak akan pernah mengirim guna-guna siapapun tanpa izin mereka. Doa ini adalah untuk kesejahteraan dan perdamaian semua makhluk hidup," ujarnya kepada BBC.

Azevedo berharap menyaksikan "perubahan fisik, emosi, dan spiritual Donald Trump dan politik Amerika."

Para penyihir yang mengguna-guna Donald Trump akan mengulangi ritual mereka setiap bulan berwujud sabit sampai Trump meninggalkan Gedung Putih. Ritual selanjutnya dijadwalkan berlangsung pada 26 Maret mendatang.

Sementara itu, di pihak yang berseerangan, Joshua Feuerstein, seorang pendeta evangelis mengeluarkan "peringatan mendesak". Menurutnya, ada "jutaan penyihir" yang mencoba mengutuk presiden.

"Sim salabim abrakadabra mereka tidak lebih kuat dari nama Yesus!" seru Feuerstein dalam video yang dirilis secara online.

Aliansi Nasionalis Kristiani, sebuah kelompok keagaamaan konservatif, menyebut 24 Februari sebagai "hari doa" untuk menangkal santet para penyihir.

Organisasi itu menyebut para penyihir sebagai kaum okultis yang hendak memanggil roh kegelapan untuk melawan Trump. Untuk melawannya, organisasi tersebut akan mendesak semua orang untuk berdoa setiap kali para penyihir melakukan ritual mereka. Sejauh ini Trump belum berkomentar mengenai peperangan di dunia roh.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Gregor Samsa
Editor: Cahyo Prayogo

Advertisement

Bagikan Artikel: