Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Penutupan GT Karang Tengah Bikin Properti di Tangerang Bergairah

Penutupan GT Karang Tengah Bikin Properti di Tangerang Bergairah Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

Dalam rangka meningkatkan layanan di bidang transaksi, PT Jasa Marga (Persero) Tbk (JSMR) bersama PT Marga Mandala Sakti (MMS) selaku Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) akan mulai memberlakukan integrasi sistem transaksi di Jalan Tol Jakarta-Tangerang dan Tangerang-Merak pada April 2017.

Nantinya, JSMR bakal menghilangkan Gerbang Tol (GT) Karang Tengah sehingga pengguna jalan tol hanya berhenti di satu gerbang untuk transaksi, yakni GT Cikupa. Rencana penutupan GT Karang Tengah tersebut merupakan angin segar bagi para pengembang properti di sekitar Tangerang Selatan, Kota Tangerang, dan Kabupaten Tangerang.

Pasalnya, kepadatan di GT Karang Tengah yang cukup panjang dengan antrean kerap mencapai lebih dari 10 kilometer saat jam sibuk akan terurai, sehingga akses menuju Jakarta-Tangerang dipastikan lancar.

Direktur Marketing Kingland Avenue @Alam Sutera Bambang Sumargono mengatakan, dengan penutupan GT Karang Tengah, maka jalur Serpong? Kebon Jeruk bahkan Tomang bisa ditempuh hanya 10 menit, dimana sebelumnya membutuhkan waktu sekitar 1-1,5 jam. "Apalagi Serpong? Bandara Soetta (Soekarno Hatta) akan dapat ditempuh dalam waktu yang lebih singkat," ujar Bambang dalam keterangan resminya di Jakarta, Kamis (2/3/2017).

Bambang meyakini, kondisi tersebut mampu mendorong pasar properti di tiga wilayah Tangerang pada tahun ini akan lebih bergairah dibanding sebelumnya. Bahkan sektor properti bakal menjadi ladang investasi yang sangat prospektif dibanding instrumen investasi lainnya.

Menurut Bambang indikatornya jelas, dari sisi makro ekonomi, pemerintah menargetkan pertumbuhan ekonomi tahun ini cukup optimistis, yakni sebesar 5,3% dengan tingkat inflasi 3,5%. Tahun lalu, tingkat inflasi nasional sebesar 3,02 persen, terendah sejak 2010.

Sedangkan dari sisi moneter, Bank Indonesia (BI) juga telah memangkas suku bunga kredit pemilikian rumah (KPR) maupun kredit pemilikan apartemen (KPA) ke level single digit, dikisaran 8% - 9%. Kemudian, BI juga kembali merelaksasi kebijakan loan to value (LTV) dengan menurunkan besaran down payment (DP) KPR/KPA dari sebelumnya sebesar 20% menjadi 10%. Selain itu, membolehkan transaksi rumah indent untuk kedua, ketiga, dan seterusnya.

"Sejumlah indikator tersebut menambah keyakinan kami bahwa industri properti dalam negeri akan kembali bangkit mulai tahun ini," ucap Bambang.

Guna merespons kebangkitan bisnis properti, Kingland Avenue melalui produknya The Venetian menawarkan kesempatan emas bagi para investor agar segera membenamkan investasinya di wilayah Serpong, Tangerang. Sebab, harga unit-unit pada Tower The Venetian terbilang masih sangat terjangkau, hanya dengan Rp 700 jutaan, konsumen sudah bisa memiliki tipe apartemen one bedroom seluas 45 meter persegi.

Unit-unit Apartemen Kingland Avenue boleh dibilang sangat cocok bagi para investor yang menginginkan capital gain tinggi. Mengingat, tren harga properti yang terus tumbuh seiring kian bertambahnya fasilitas pendukung kawasan di wilayah Tangsel.

"Begitu juga end-user yang notabene sebagai commuters mania akan diuntungkan karena berbagai hambatan akses Tangerang? Jakarta semakin berkurang seiring penutupan GT Karang Tengah pada April ini," ungkapnya.

Bambang menjelaskan, Kingland Avenue sendiri berlokasi tepat di pintu masuk kawasan Alam Sutera (flavor bliss) yang memiliki akses langsung melalui Tol Jakarta - Merak. Kehadiran Kingland Avenue sekaligus menjawab kebutuhan masyarakat yang menginginkan akses cepat dari tempat tinggal menuju kantor di luar wilayah Tangerang. Memiliki standar kualitas internasional dan satu-satunya hunian yang menggunakan teknolgi double glazed window dengan warranty leak 10 tahun.

"Selain itu, The Venetian at Kingland Avenue menawarkan cara bayar yang sangat menarik, seperti cash back 10 persen untuk pembayaran cash 1 bulan atau cash bertahap hingga 12 kali tanpa dikenakan bunga hingga angsuran ringan sebesar 5 juta flat selama 48 bulan," tutupnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Fajar Sulaiman
Editor: Sucipto

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: