Manado Gunakan 'Command Center' Pantau Wajib Pajak

Pemerintah Kota (Pemkot) Manado, menggunakan "cerdas command center" untuk memantau para wajib pajak bumi dan bangunan perdesaan perkotaan (PBB-P2).

"Dari command center, kami bisa mengetahui semua kondisi Manado termasuk area pemukiman hingga bangunan yang ada apakah ditinggali atau difungsikan lain, maka para wajib pajak ikut terpantau," kata Kepala Dinas Kominfo Manado Erwin Kontu, di Manado, Kamis (2/3/2017).

Kontu mengatakan, terpantaunya kondisi para wajib pajak di Manado, karena pemerintah mengunjungi lembaga antariksa dan penerbangan nasional (LAPN) dan belajar tentang geospasial, dan sistemnya diaplikasikan di Manado.

Dari situ, kata Kontu, para pengelola command center membuat terobosan tentang data PBB-P2 sehingga menghasilkan data para wajib pajak, serta kewajibannya apakah sudah dilakukan atau belum.

Sebagai percontohan untuk PBB-P2, kata Kontu, pihaknya memilih Kelurahan Pinaesaan, dan akan dilanjutkan kepada yang berikutnya, yang diharapkan akan menjangkau 86 wilayah lainnya di Manado.

"Karena itu, kami mengimbau para wajib pajak untuk melakukan kewajibannya dengan benar dan tepat waktu, karena kalau tidak maka data warga Manado yang merupakan wajib pajak akan muncul di C3," katanya.

Menurut Kontu, C3 yang dibuat pemerintah Manado, tersebut baru diluncurkan pada 27 Februari lalu, dimana seluruhnya dibuat setelah pemerintah melakukan studi banding di Jakarta, Bandung, Surabaya dan Jogjakarta.

Dari situlah katanya, kata pemerintah mengembangkan sistem dengan menggabungkan berbagai kelebihan, sampai Manado menambah sistem qlue, maka keadaan Manado terpantau sempurna tanpa ada yang terlewatkan. (Ant)