Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Bahana Nilai Kenaikan Suku Bunga Fed Bukan Ancaman

Bahana Nilai Kenaikan Suku Bunga Fed Bukan Ancaman Kredit Foto: Nytimes.com
Warta Ekonomi, Jakarta -

Bahana Sekuritas menilai bahwa kenaikan suku bunga bank sentral Amerika Serikat (Fed Fund Rate) tidak terlalu membahayakan pasar keuangan dan perekonomian di negara-negara berkembang termasuk Indonesia.

"Arus modal ke pasar obligasi diperkirakan masih akan mengalir seiring dengan ekspektasi ada kemungkinan lembaga pemeringkat internasional Standard & Poor's (S&P) menaikkan peringkat Indonesia dalam waktu dekat," kata Ekonom Bahana Sekuritas Fakhrul Fulvian di Jakarta, Rabu (15/3/2017).

Ia menambahkan bahwa Bank Indonesia juga dinilai belum perlu merespon kebijakan The Fed jika suku bunga diputuskan naik dengan serta merta menaikkan suku bunga acuan (BI 7-Day Repo Rate) karena inflasi di dalam negeri diperkirakan masih akan berada dalam target Bank Indonesia antara 3-5 persen pada 2017 ini, meski pemerintah masih melanjutkan rencana kenaikan tarif listrik.

Fundamental Indonesia, lanjut dia, masih memperlihatkan pemulihan yang tercermin pada stabilnya nilai tukar, perbaikan neraca perdagangan dan perekonomian yang diperkirakan tumbuh pada kuartal pertama 2017 ini.

"Sentimen domestik itu diperkirakan menjadi pertimbangan utama Bank Indonesia dalam mempertahankan suku bunga di level 4,75 persen pada bulan ini," katanya.

Apalagi, lanjut dia, hingga akhir tahun lalu kredit perbankan masih tumbuh 7,9 persen secara tahunan. Tahun ini perbankan menargetkan kredit akan tumbuh sekitar 10-12 persen.

Dengan lebih aktifnya perbankan dalam menyalurkan kredit, tentunya akan menjadi pendorong bagi pertumbuhan ekonomi Indonesia yang menurut Bank Indonesia masih bisa bertumbuh antara 5-5,4 persen pada 2017.

"Estimasi itu sesuai dengan perkiraan Bahana yang sebelumnya sudah memperkirakan ekonomi akan tumbuh sebesar 5,4 persen pada 2017," katanya.

Fakhrul Fulvian memproyeksikan bahwa bank sentral AS (The Fed) akan menaikkan suku bunga acuan dalam rapat Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) pada 14-15 Maret 2017 ini seiring dengan perekonomiannya yang mulai bergairah.

Ia mengemukakan bahwa proyeksi itu seiring dengan perkembangan inflasi AS yang sudah memperlihatkan pergerakan mendekati proyeksi The Fed sebesar 2,5 persen dan data tenaga kerja juga sudah memperlihatkan perbaikan. (Ant)

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Vicky Fadil

Advertisement

Bagikan Artikel: