Ratusan peternak ayam petelur yang tergabung dalam Paguyuban Peternak Rakyat Nasional Kabupaten Blitar, Jawa Timur, berangkat ke Jakarta menemui Presiden Joko Widodo terkait kondisi peternakan ayam saat ini.
"Kami ingin bertemu Pak Jokowi. Kami besok ke Istana minta bantuan menyelesaikan masalah ini," kata koordinator lapangan aksi, Sukarman sebelum pemberangkatan rombongan dari Kecamatan Srengat, Kabupaten Blitar, Rabu (29/3/2017).
Ia mengaku para peternak saat sedang dalam kondisi jatuh. Bahkan, tidak sedikit para peternak terpaksa menggadaikan barang berharga mereka, seperti BPKB hingga sertifikat.
Ia dengan para peternak lain ingin bertemu Presiden Jokowi langsung. Selama ini aksi-aksi yang dilakukan para peternak seakan belum ada dampaknya sehingga peternak ingin datang langsung mengadu kepada Presiden Jokowi.
Ia mengatakan sejumlah masalah akan disampaikan kepada Presiden, misalnya terkait dengan lemahnya pengawasan di pasar. Selama ini, banyak beredar telur breeding atau telur tetas yang dari sisi harga relatif lebih murah.
"Kami minta Presiden agar telur breeding jangan sampai beredar di pasar karena merusak harga telur. Kami minta agar harga jagung tidak mahal dan barangnya ada," katanya.
Selain menyampaikan masalah itu, ia dengan rekan-rekan sesama peternak lain meminta Presiden agar menyetop impor tepung telur dari luar negeri dengan harapan pabrik roti membeli telur segar sebagai bahan baku produknya.
Ia mengaku para peternak sudah kehabisan tenaga. Bahkan karena harga bahan baku pakan yang cenderung naik terpaksa menjual ternak ayamnya, padahal ternak itu belum masuk afkir.
Sebelum berangkat ke Jakarta, rombongan peternak orasi menyampaikan aspirasinya. Mereka bahkan membawa telur segar dan sempat membuang sejumlah telur ke jalan raya sebagai bentuk kekecewaan mereka. Setelah itu mereka akhirnya masuk ke dalam bus menuju jakarta.
Peternak asal Blitar itu sebelumnya sudah beberapa kali unjuk rasa sebagai bentuk protes karena harga telur jatuh. Namun, aksi mereka belum membuahkan hasil. Harga telur masih belum stabil. Selama ini Kabupaten Blitar dikenal sebagai produsen telur untuk memenuhi kebutuhan nasional. (Ant)
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Vicky Fadil
Tag Terkait:
Advertisement