Ketua DPR Setya Novanto menegaskan bahwa institusinya mendukung penuh Badan Narkotika Nasional dari berbagai sisi, seperti regulasi maupun hal lain yang dibutuhkan untuk melakukan pemberantasan narkoba terlebih dengan muncul berbagai jenis baru ini.
"Tentu DPR juga siap memberikan dukungan kepada BNN dari berbagai sisi, baik dari sisi regulasi maupun hal lain yang dibutuhkan untuk melakukan pemberantasan Narkoba terlebih dengan muncul berbagai jenis baru ini," kata Novanto usai menerima kunjungan Kepala BNN Budi Waseso di Jakarta, Jumat (31/3/2017).
Dia menilai penyalahgunaan narkotika dan obat terlarang di Indonesia sudah pada taraf yang mengkhawatirkan.
Novanto mengungkapkan berdasarkan data BNN tahun 2016, BNN telah mengungkap 807 Kasus dengan ribuan tersangka yang terjerat dan kurang lebih 15.243 orang saat ini sedang menjalani rehabilitasi.
"Pada tahun 2016 juga kita disuguhkan realitas yang juga menyedihkan: kurang lebih 15 ribu remaja Indonesia meninggal dunia dalam tiap tahun akibat penyalahgunaan narkoba," ujarnya.
Novanto mengatakan selain menyentuh kalangan masyarakat umum, penyalahgunaan narkoba juga menyentuh lapisan atas, khususnya "public figure" yang selama ini menjadi trend setter dan panutan publik.
Selain itu menurut dia, peredaran narkoba di kalangan pelajar dan lingkup anak-anak sekolah dalam berbagai kemasan dan bentuknya.
"Tentu saja, semua realitas ini sungguh menyedihkan dan membutuhkan langkah-langkah dan respons yang cepat dan tepat, baik dari sisi penindakan maupun dari aksi-aksi pencegahan," katanya.
Dia mengatakan penyalahgunaan dan peredaran gelap narkotika merupakan kejahatan luar biasa yang mengancam dunia dan bisa digunakan sebagai salah satu senjata dalam "proxy war" untuk melumpuhkan kekuatan bangsa.
Karena itu dia menilai kejahatan itu harus diberantas dan ditangani secara komprehensif karena Indonesia saat ini sebagai negara yang menjadi salah satu sasaran terbesar dalam peredaran narkotika yang dikendalikan oleh jaringan nasional dan internasional.
"Dari data tahunan yang saya liat dan baca pada periode 2016 ini, BNN telah mengungkap 807 kasus narkotika dan mengamankan 1.238 tersangka, yang terdiri dari 1.217 WNI dan 21 WNA," katanya.
Dia mengatakan berdasarkan data BNN mencatat terdapat sedikitnya 46 jenis narkotik baru yang beredar di Indonesia sampai Januari 2017 yang mengandung synthetic cannabinoid yang lebih dikenal sebagai ganja sintetis.
Novanto mengapresiasi langkah BNN pada 13 Januari lalu berhasil mengagalkan peredaran narkotika zat baru juga berhasil diungkap di Tangerang oleh BNN yang bernama 4-klorometkatinon atau yang dikenal dengan 4-CMC yang merupakan narkoba berbentuk cairan didapatkan para pelaku dari China. (Ant)
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Sucipto
Advertisement