Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Bahan Makanan dan Pulsa Dorong Deflasi Maret

Bahan Makanan dan Pulsa Dorong Deflasi Maret Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

Turunnya harga pangan mendorong indeks harga konsumen pada bulan Maret 2017 mengalami deflasi sebesar 0,02% secara bulanan (month-to-month/mtm). Kondisi itu membuat inflasi antar-tahun (year-on-year /yoy) berada di angka 3,61%.

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS), Suhariyanto mengatakan berdasarkan kelompok pengeluaran, deflasi pada Maret didorong oleh kelompok bahan makanan yang mengalami deflasi sebesar 0,66% dan kelompok transportasi, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 0,13%.

?Penyebab utama deflasi ini, yakni bahan makanan yang mengalami deflasi sebesar 0,66% dengan andil terhadap inflasi -0,14%,? kata Suhariyanto dalam konferensi pers di Jakarta, Senin (3/4/2017).

Adapun beberapa komoditas ?yang mendorong deflasi antara lain cabai merah sebesar 0,08%, beras dan cabai rawit masing-masing sebesar 0,02%, ikan segar dan telur ayam ras masing-masing sebesar 0,02%, dan bawang putih sebesar 0,01%. Kendati demikian, sebagian komoditas pangan masih mengalami kenaikan harga seperti bawang merah sebesar 0,02%, jengkol, anggur, dan minyak goreng masing-masing sebesar 0,01%.

?Penurunan harga yang cukup tajam untuk beberapa komoditas dominan seperti cabai merah, beras, dan cabai rawit mampu menetralisir penyesuaian tarif listrik untuk rumah tangga dengan daya 900VA non subsidi dan kenaikan jenis bensin Pertamax 92 dan Pertalite,? tambahnya.

Sedangkan untuk kelompok transportasi, komunikasi, dan jasa keuangan mengalami deflasi sebesar 0,13% dengan andil 0,03%. Komoditas yang dominan memberikan andil sumbangan deflasi yaitu tarif pulsa ponsel sebesar 0,04% dan tarif angkutan udara sebesar 0,01%. Sedangkan komoditas yang dominan memberikan andil inflasi, yaitu bensin 0,01%.

Ia melanjutkan, dari 82 kota IHK, 33 kota mengalami inflasi dan 49 kota mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Merauke sebesar 1,24% dan terendah terjadi di Tembilahan dan Banjarmasin masing-masing sebesar 0,01%. ?Sedangkan, deflasi tertinggi terjadi di Tanjung Pandan sebesar -1,49% dan terendah terjadi di Padang dan Purwokerto masing-masing sebesar 0,01 %,? ungkapnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Boyke P. Siregar
Editor: Dewi Ispurwanti

Advertisement

Bagikan Artikel: