Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Menhub Minta Lion Air Perbaiki Kualitas Pelayanan

Menhub Minta Lion Air Perbaiki Kualitas Pelayanan Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi meminta maskapai penerbangan Lion Air memenuhi standar pelayanan penumpang serta meningkatkan pemenuhan standar keselamatan dan keamanan penerbangan. Permintaan itu disampaikan kepada manajemen Lion Air saat dipanggil ke Kantor Kementerian Perhubungan, Jakarta, kemarin.

Dalam pertemuan itu, Budi meminta klarifikasi atas dua hal. Pertama tingkat pelayanan yang makin menurun yang diindikasikan sering terjadinya keterlambatan. Kedua komitmen terhadap pemenuhan ketentuan tentang keselamatan dan keamanan penerbangan terutama setelah ada kasus ceceran avtur dari sayap pesawat Lion Air di Bandar Udara Juanda Surabaya.

?Terkait dengan pemenuhan dua hal tersebut, saya minta Lion Air dapat memenuhi standar pelayanan penumpang dan meningkatkan pemenuhan standar keselamatan dan keamanan penerbangan,? kata Menhub yang didampingi Direktur Jenderal Perhubungan Udara Agus Santoso dan jajarannya.

Lebih lanjut, Budi juga memerintahkan Ditjen Perhubungan Udara untuk melakukan investigasi terhadap kejadian tumpahnya avtur yang melibatkan pesawat Lion Air. Sedangkan maskapai Lion Air sendiri juga diminta untuk melakukan investigasi internal dan melaporkan hasilnya kepada Kemenhub. ?Saya minta kepada Dirjen Perhubungan Udara untuk lakukan investigasi, apakah ini hanya terjadi pada maskapai Lion Air, ataukah terjadi juga pada jenis pesawat serupa pada maskapai yang lain,? ujarnya.

Sementara itu, Dirjen Perhubungan Udara Agus Santoso menegaskan komitmen jajaran Ditjen Perhubungan Udara untuk tidak memberi toleransi terhadap hal-hal yang mengganggu keselamatan penerbangan. Agus pun meminta komitmen Lion Air terhadap beberapa hal yang menjadi penyebab beberapa kejadian akhir-akhir ini.

Komitmen yang diminta di antaranya pertama menata ulang indeks perbandingan set aircrew dengan pesawat, yaitu minimal 1:3,5 (1 pesawat:3,5 set kru kokpit dan kru kabin). Kedua harus ada dan menambah pesawat cadangan (standby) untuk menggantikan pesawat yang rusak.

Ketiga membuat manajemen aircrew yang lebih baik, sehingga jadwal rotasi kru pesawat tidak melampaui jam kerja dan kru pesawat sudah siap saat penumpang mulai masuk pesawat dan keempat menyediakan unit customer care pada setiap bandara untuk menampung keluhan penumpang Lion Air yang mengalami masalah dalam penerbangannya.

Managing Direktur Lion Group Daniel Putut menyanggupi untuk melaksanakan komitmen tersebut. "Kami akan melakukan investigasi internal, khususnya yang terkait keselamatan dan keamanan penerbangan," ujar Daniel.

Menurut Daniel, pihaknya juga berkomitmen menaikkan indeks perbandingan set aircrew menjadi 1:5. Juga akan menambahkan pesawat cadangan dan menyiapkan pesawat wide body A330-200 dan B747-400 di beberapa kota yang banyak penerbangan Lion Air.

Lion juga katanya akan meningkatkan frekuensi investigasi, komunikasi dan koordinasi dengan pabrikan pesawat dari 1 bulan menjadi 1 minggu sekali. Sedangkan terkait pelayanan penumpang, manajemen Lion menyatakan akan memperbaiki unit customer care sesuai PM 89 tahun 2015. Serta akan membuat unit tim pengaduan di setiap bandara.

Mendengar penjelasan tersebut, Agus pun menyambut baik komitmen Lion tersebut. Agus memberikan tenggat waktu 2 bulan untuk Lion Air menyelesaikan komitmennya. "Selama 2 bulan kami akan mengawasi dengan ketat. Jika tidak terlaksana akan dikenakan sanksi sesuai aturan yang berlaku," ujar Agus.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Boyke P. Siregar
Editor: Dewi Ispurwanti

Advertisement

Bagikan Artikel: