Wirausaha Pemula Diharapkan Manfaatkan KURBE untuk Tingkatkan Kualitas Produk
Menteri Koperasi dan UKM AAGN Puspayoga, mengharapkan agar para wirausaha pemula (WP) bisa memanfaatkan KURBE (KUR Berorientasi Ekspor) dalam mengembangkan kualitas produk dan jaringan pemasarannya.
"Bea impor bahan bakunya gratis, begitu juga ketika akan ekspor. Dengan bea impor dan ekspor gratis, maka biaya produksi otomatis menurun. Sehingga, daya saing produk UMKM atau WP kita akan meningkat. Itu tujuan utamanya, yaitu meningkatkan daya saing,? jelas Puspayoga pada acara Temu Konsultasi KKMB dan Temu Usaha Wirausaha Pemula, di Jakarta, Kamis (6/4/2017).
Untuk itu, Puspayoga berharap pihaknya bisa bekerja sama dengan PT Sarinah untuk membantu pendanaan para UMKM yang berorientasi ekspor. "Misalnya, ketika UKM melakukan ekspor atas produknya, sebelum buyer membayar yang tenggatnya bisa sampai enam bulan, ketika si UKM akan memproduksi lagi dari mana uangnya? Ini yang harus kita kaji bersama, salah satunya bekerja sama dengan PT Sarinah,? tandas Menkop.
Dalam kesempatan yang sama, salah satu peraih WP tahun 2013 bernama Zarial Akbar asal Aceh bercerita bahwa usaha warung cokelatnya berkembang setelah mendapat permodalan WP sebesar Rp22 juta dari Kemenkop dan UKM. "Omzet sebelum WP hanya Rp15 juta per bulan. Setelah lima tahun mendapat program WP, omzet usaha makanan dan minuman cokelat saya meningkat menjadi Rp100 juta perbulan,? jelas Zarial.
Terkait bahan baku cokelat, Zarial mengaku bahwa dirinya tidak mengalami kendala apapun. Pasalnya, bahan baku kakao cukup tersedia yang berasal dari Sumut dan Lampung. "Hanya saja, bahan baku yang kami peroleh masih dalam bentuk bahan mentah, sehingga kami harus mengolahnya terlebih dahulu sebelum menjadi bahan baku produk cokelat", aku Zarial seraya menyebutkan bahwa tahun 2017 ini usahanya akan merambah ke produk body and care dari cokelat.
Menanggapi hal itu, Puspayoga meminta jajarannya untuk memikirkan masalah bahan baku yang masih mentah tersebut. "Kalau kakao itu sudah diolah terlebih dahulu, maka harganya akan jauh lebih murah dari sisi biaya transportasi ke UKM. Harus kita pikirkan bagaimana agar bahan baku di hulu itu diolah terlebih dahulu sebelum sampai ke produsen coklat UKM. Kita harus berkoordinasi dengan kementerian lain mengenai masalah tersebut," kata Menkop lagi.
Sedangkan Deputi Bidang Pembiayaan Kemenkop dan UKM, Braman Setyo menjelaskan pihaknya sudah melakukan monitoring dan evaluasi terhadap lebih dari 2000 WP sejak digulirkan tahun 2011 lalu, dengan hasil cukup menggembirakan.
"Terjadi penambahan tenaga kerja sekitar 3966 orang atau meningkat 38%. Omzet juga meningkat dari Rp15,5 miliar menjadi Rp22,4 miliar atau meningkat 30,4%. Dari sisi aset, dari Rp21 miliar menjadi Rp40 miliar atau meningkat 39,9%. Artinya, program WP memang sangat strategis dalam mengembangkan wirausaha di Indonesia,? papar Braman.
Braman menjelaskan, acara yang diikuti 70 orang KKMB (5 provinsi) dan 100 orang WP 2014-2015 (15 provinsi) ini digelar bertujuan untuk mempertemukan KKMB dengan WP sehingga terbentuk interaksi saling menguntungkan. "WP juga bisa bermitra dengan dunia usaha untuk memperluas akses pasar, termasuk kita akan meningkatkan kompetensi KKMB,? pungkas Braman.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Ning Rahayu
Editor: Dewi Ispurwanti
Tag Terkait:
Advertisement