Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Pertamina Tutup 32 Pangkalan Elpiji Nakal di Palu

Pertamina Tutup 32 Pangkalan Elpiji Nakal di Palu Kapal pengangkut gas Elpiji 3kg di Balikpapan | Kredit Foto: Andi Aliev
Warta Ekonomi, Palu -

Sebanyak 32 pangkalan elpiji di Kota Palu, Sulawesi Tengah, ditutup Pertamina karena terbukti melakukan tindakan tidak terpuji yang merugikan masyarakat.

"Ini sesuai laporan yang kami terima saat rapat dengan pihak Pertamina dan agen elpiji di Kota Palu belum lama ini," kata Kepala Bagian Administrasi Perekonomian setempat, Tamin Tombolotutu, Jumat (7/4/2017).

Tamin tidak menyebutkan secara rinci pangkalan nakal yang melakukan tindakan merugikan masyarakat tersebut, kecuali mengatakan sanksi penutupan dilakukan langsung oleh agen/distributor penyalur elpiji bersubsidi.

Sebenarnya, kata dia, distribusi elpiji 3kg dari Pertamina ke agen dan pangkalan pengecer selama ini berjalan lancar dan sesuai dengan jadwal pasokan yang ditetapkan.

Persoalannya, lanjut dia, kok elpiji 3kg bisa langka di pangkalan. Berarti ada yang tidak beres dalam pendistribusiannya.

Tamin mengatakan setelah tim yang melibatkan sejumlah istansi terkait turun ke lapangan, ternyata memang ada indikasi bahwa pangkalan dalam menjual elpiji tidak berdasarkan wilayah.

Pihak pangkalan menjual elpiji kepada masyarakat yang bukan di wilayah itu bahkan mereka yang membeli elpiji subsidi adalah warga yang mampu.

"Ya ternyata yang membeli bukan hanya warga miskin, tetapi orang kaya (pengusaha) restoran dan rumah-rumah makan," kata dia.

Menurut dia, jika seperti itu, selain tidak tepat sasaran, stok elpiji 3kg di pangkalan cepat habis (kosong).

Pemkot Palu, kata Tamin, telah mengeluarkan surat edaran tentang distribusi dan penjualan elpiji 3kg serta sanksi bagi yang tidak mematuhinya dalam rangka menertibkan kembali pangkalan elpiji dan juga agar program BBM bersubsidi tersebut tepat sasaran.

SE itu antara lain mengatur bahwa pangkalan tidak boleh melayani pengecer (kios-kios), menjual keluar/melayani warga yang bukan penduduk setempat dan menaikan harga sepihak.

Pemerintah telah menetapkan Harga Eceran Tertinggi (HET) elpiji 3kg sebesar Rp16.000/tabung.

Tamin juga mengatakan jumlah pangkalan elpiji yang ada di Kota Palu saat ini sesuai data pada Bagian Administrasi Perekonomian Kantor Pemkot Palu sebanyak 843 pangkalan, tersebar di 46 kelurahan dari delapan kecamatan yang ada di Palu.

Pantauan di sejumlah kios pengecer elpiji 3kg masih dijual jauh di atas HET. Harga elpiji 3kg dijual pengecer berkisar Rp20 ribu sampai Rp25 ribu/tabung. (Ant)

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Vicky Fadil

Advertisement

Bagikan Artikel: