Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Bulog Diminta Jaga Ketersediaan Jagung untuk Perusahaan Pakan

Bulog Diminta Jaga Ketersediaan Jagung untuk Perusahaan Pakan Kredit Foto: Tri Yari Kurniawan
Warta Ekonomi, Makassar -

Ketua Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) Muhammad Syarkawi Rauf meminta Badan Urusan Logistik alias Bulog menjamin ketersediaan jagung untuk perusahaan pakan bagi peternak mandiri. Stok jagung dengan harga terjangkau sangat penting guna memastikan peternak mandiri memperoleh harga pakan yang tidak mahal. Muaranya, stabilitas harga daging ayam di pasaran.

"Kami memang mendorong Bulog memastikan kebutuhan jagung untuk perusahaan pakan bagi peternak mandiri dapat terpenuhi dengan harga terjangkau. Itu penting karena dampak ketersediaan jagung berpengaruh sampai ke harga daging ayam di pasaran. Kalau jagung sulit didapatkan, harga pakan naik dan tentunya harga daging ayam juga ikut naik," kata Syarkawi di Makassar, belum lama ini.

Syarkawi mengatakan guna menjamin stabilitas harga daging ayam, pihaknya bersama Komisi VI DPR RI mengusulkan ke pemerintah penerapan Harga Eceran Tertinggi (HET) untuk sejumlah komponen ternak. Di antaranya yakni bibit ayam umur sehari (day old chicken/DOC) dan pakan. Usulan itu untuk menyelesaikan permasalahan peternak ayam dan petelur yang mengeluhkan rendahnya harga jual DOC dan mahalnya harga pakan unggas.

"Bersama DPR RI, KPPU mendorong pemerintah menetapkan HET untuk DOC dan pakan. Toh, pemerintah sudah mulai menerapkan HET untuk beberapa komoditas strategis, seperti gula pasir, daging sapi, dan minyak goreng. KPPU mendukung itu dan siap mengawal implementasinya di lapangan," ujar alumnus Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Hasanuddin (Unhas) itu.

Tidak hanya mendorong Bulog menjaga ketersediaan jagung dengan harga terjangkau, KPPU juga menaruh harap agar Bulog terjun ke bisnis unggas. Selain Bulog, Syarkawi menyebut Berdikari juga bisa turun ke bisnis unggas yang selama ini dikuasai oleh dua perusahaan besar.

"Salah satu solusi (menjaga stabilitas harga daging ayam), ya pemerintah mesti mendorong BUMN ikut di bisnis unggas," pungkasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Tri Yari Kurniawan
Editor: Cahyo Prayogo

Advertisement

Bagikan Artikel: