PT Bank Dinar Indonesia Tbk (DNAR) mengaku bakal terus memperbesar penyaluran kredit di bisnis penunjang infrastruktur. Sepanjang tahun lalu perseroan mengaku telah menyalurkan kredit ke bisnis penunjang infrastruktur sebesar 15% dari total portofolio kredit.
Direktur Utama Bank Dinar Hendra Lie mengatakan bahwa hingga akhir tahun ini perseroan akan menjaga komposisi penyaluran kredit di subsektor itu di kisaran 20% hingga 25%. Sepanjang tahun lalu total penyaluran kredit perseroan mencapai Rp1,3 triliun di mana sekitar Rp195 miliarnya disalurkan ke sektor penunjang infrastruktur seperti usaha baja, besi, dan usaha penunjang lainnya.
"Sekarang kan kami belum bisa masuk ke infrastruktur, tetapi ke depannya tidak menutup kemungkinan," katanya di Jakarta, belum lama ini.
Langkah pemerintah yang terus menggenjot pembangunan infrastruktur menjadi gula-gula tersendiri bagi perseroan yang akhirnya memutuskan untuk memperbesar penyaluran bisnisnya di bisnis turunan infrastruktur. Sepanjang tahun ini sekitar 19% dari total APBN atau sekitar Rp380 triliun dialokasikan untuk pembangunan infrastruktur.
Sedangkan untuk tahun 2015 hingga 2019, kebutuhan dana infrastruktur mencapai Rp4.796 triliun. Hal tersebut tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang dan Menengah (RPJM) di mana sekitar 40% dari kebutuhan dana akan berasal dari APBN dan APBD; 22% dari BUMN; dan 36,5% sisanya didanai oleh swasta.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Gito Adiputro Wiratno
Editor: Cahyo Prayogo
Tag Terkait:
Advertisement