Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Mahasiswa Makassar Didorong Jadi Perantara Pedagang Efek

Mahasiswa Makassar Didorong Jadi Perantara Pedagang Efek Kepala Unit Pengembangan Layanan Infrastruktur Investasi KSEI Amrizal Arief. | Kredit Foto: Tri Yari Kurniawan
Warta Ekonomi, Makassar -

Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) bersama The Indonesia Capital Market Institute (TICMI) dan Bursa Efek Indonesia (BEI) mendorong partisipasi mahasiswa di Kota Makassar, Sulawesi Selatan, dalam pasar modal. Mahasiswa Makassar ditawarkan untuk tidak sekadar terjun ke pasar modal, tapi juga aktif sebagai tenaga pemasar atau perantara pedagang efek. Toh, saat ini perantara pedagang efek terbilang minim.

"Kami mendukung program TICMI untuk memperbanyak tenaga pemasar untuk perantara pedagang efek dengan cara menawarkannya ke mahasiswa-mahasiswi di Kota Makassar. Mereka (mahasiswa) bisa untuk mengikuti program training dan menjalani ujian untuk memperoleh lisensi," kata Kepala Unit Pengembangan Layanan Infrastruktur Investasi KSEI Amrizal Arief di Kota Makassar, Sulsel, belum lama ini.

"Semakin banyak yang paham dan mengerti mengenai pasar modal, kan akan membantu untuk mengenalkan pasar modal ke masyarakat. Pada akhirnya diharapkan jumlah investasi di pasar modal akan semakin besar," sambung Amrizal.

Tenaga pemasaran atau perantara pedagang efek, menurut Amrizal, memang belum berimbang dengan jumlah penduduk. Rasionya sangat timpang mencapai 1:200 atau satu orang tenaga pemasaran mesti melayani 200 orang. Padahal, idealnya rasio tenaga pemasaran berkisar 1:5. Minimnya tenaga pemasaran itulah yang menjadi pertimbangan untuk melibatkan mahasiswa dalam kegiatan sosialisasi dan edukasi.

"Pelibatan mahasiswa juga menjadi penting karena mereka adalah calon pemimpin di masa depan. Mereka yang akan memegang perekonomian Indonesia pada masa yang akan datang. Makanya, menjadi tepat untuk menyasar mahasiswa sedari sekarang," urai Amrizal.

Sejauh ini, KSEI bersama TICMI dan BEI sudah memasuki tiga kampus di Kota Makassar di antaranya Universitas Negeri Makassar (UNM), Universitas Hasanuddin (Unhas), dan Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Nobel Indonesia. Diakuinya pula bahwa sudah cukup banyak mahasiswa yang terjun ke pasar modal. Namun, mereka rata-rata memilih masuk ke pasar saham dibandingkan reksadana.

Lebih jauh, Amrizal memaparkan data KSEI per akhir Maret 2017 menyebutkan Sulsel menempati urutan ke-11 jumlah investor terbanyak dari 34 provinsi di Indonesia.

"Rinciannya, jumlah investor pemilik efek sebanyak 7.912 orang. Jumlah ini mengalami peningkatan sebesar 7,8 persen dari tahun sebelumnya yang sebanyak 6.000 investor," paparnya.

Amrizal mengatakan dari jumlah itu tercatat sebanyak 5.680 investor yang berdomisili di Kota Makassar. Adapun jumlah investor di pasar modal Indonesia secara keseluruhan hingga akhir 31 Maret 2017 telah mencapai sekitar 950 ribu investor.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Tri Yari Kurniawan
Editor: Cahyo Prayogo

Advertisement

Bagikan Artikel: