Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Harga Eceran Gula Harus Melindungi Petani

Harga Eceran Gula Harus Melindungi Petani Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Surabaya -

Sekjen Dewan Pimpinan Nasional Andalan Petani Tebu Rakyat Indonesia (APTRI) M. Nur Khabsyin meminta penetapan harga eceran tertinggi (HET) gula harus melindungi petani tebu.

"Untuk penetapan harga eceran gula saat ini, secara tidak langsung belum berdampak pada perolehan petani," kata Khabsyin di Surabaya, kemarin.

Sebelumnya, Pemerintah melalui Kementerian Perdagangan telah menerbitkan HET untuk komoditas gula sebesar Rp12.500,00 per kilogram (kg).

Khabsyin menilai penetapan itu dikhawatrikan membentuk harga lelang di bawah angka Rp12.500 per kg. Belum lagi, Pemerintah telah mematok pembelian gula dari produsen sebesar Rp10.900 per kg.

"Dengan demikian, harga lelang gula petani bakal berada di bawah angka Rp10.900 per kg," katanya.

Belum lagi, kata dia, petani harus menghadapi puncak panen sehingga harga gula makin melandai. Hal ini bukan tidak mungkin nanti harga lelang jadi lebih rendah.

Di sisi lain, Khabsyin mengaku biaya pokok produksi yang ditanggung petani saat ini makin tinggi akibat kenaikan beberapa bahan pokok.

"Perhitungan biaya pokok produksi oleh APTRI menunjukkan sebesar Rp10.697 per kg. Ditambah keuntungan sebesar 10 persen sehingga harga patokan petani untuk gula menjadi Rp11.767 per kg," jelas dia.

Apabila gula petani dihargai Rp10.900 per kg saja, sudah rugi. Apalagi, kalau harga yang terbentuk di bawah itu. Oleh karena itu, Khabsyin meminta pemerintah melindungi para petani tebu karena mereka tidak hanya sebagai produsen, tetapi juga konsumen. Hal ini agar keberlangsungan usaha industri gula berbasis tebu tetap terjaga.(Ant)

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Boyke P. Siregar

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: