Warta Ekonomi, Jakarta -
Proses pengisian profil resiko dalam pembukaan rekening investasi kerap dipandang sebelah mata oleh caloN nasabah. Padahal disitu terdapat beberapa pertanyaan yang akan menentukan apa investasi yang paling tepat bagi calon nasabah.?
Retail Banking Head Citi Indonesia Harsya Prasetyo menuturkan didalam risk profilling terdapat pertanyaan yang memperlihatkan kognitif dan emosional calon nasabah. Kedua hal tersebut bakal menentukan level investasi nasabah, apakah berada di level konservatif, agresif, very agresif dan sebagainya.?
"Nasabah kerap tidak membaca dan memahami dengan seksama pertanyaan yang tertera dalam pengisian data nasabah. Jika nasabah berada di level awal, instrumen investasi yang kami berikan biasanya hanya deposito," katanya di Jakarta, Senin (17/4).
Lebih lanjut dirinya mengatakan jika nasabah tidak mengetahui profil resikonya maka yang kerap terjadi adalah over happy ketika melihat tren kenaikan dalam IHSG misalnya, dan berujung pada over confident. Sedangkan jika market minus, akan membuat emosional investing.?
"Kalau di Citibank, kami melakukan re-profilling setiap 12 bulan. Hal itu perlu untuk mengantisipasi kebutuhan dan kondisi nasabah yang sudah berubah, misalnya sudah menjadi pengusaha, atau istri sebentar lagi melahirkan. Kondisi-kondisi tersebut membuat profil resiko nasabah berubah, jadi kita carikan yang paling sesuai dengan kebutuhan nasabah," tutupnya.?
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Gito Adiputro Wiratno
Editor: Vicky Fadil
Tag Terkait:
Advertisement