Kabupaten Ogan Ilir, Sumatera Selatan saat ini memiliki 32 desa yang rawan akan kebakaran hutan dan lahan sehingga harus selalu diantisipasi.
Berdasarkan pendataan dan pengalaman kebakaran tahun lalu, desa tersebut memang hutan disekitarnya dan rawan terbakar, kata Pelaksana Tugas Bupati Ogan Ilir, Ilyas Panji Alam saat rapat koordinasi khusus pencegahan kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di Palembang, Jumat (28/4/2017).
Ia mengatakan, pihaknya terus mendata desa-desa yang wilayah hutannya rawan terbakar dan untuk semantara hanya wilayah 32 desa tersebut.
Oleh karena itu desa yang hutan dan lahanya rawan terbakar pihaknya membuat posko, dan memberdayakan masyarakat setempat supaya pencegahan dapat dilaksanakan secara maksimal.
Bukan itu saja, lanjut dia, tetapi pihaknya rutin melaksanakan patroli untuk mengetahui perkembangan titik api yang timbul di kabupaten daerah otonomi baru pemekaran Ogan Komering Ilir, Sumsel itu.
Selain itu pihaknya juga membuat kanal penampungan air yang nantinya bisa dimanfaatkan bila musim kemarau tiba.
Yang jelas, telah siap mengantisipasi dan pencegahan kebakaran hutan dan lahan yang diharapkan pengalaman kebakaran pada tahun lalu tidak terjadi lagi.
Gubernur Sumsel Alex Noerdin mengatakan, memang kabupaten dan kota yang hutan dan lahannya rawan terbakar harus selalu waspada supaya kebakaran seperti tahun sebelumnya tidak terjadi.
Kabupaten yang rawan terbakar berdasarkan pengalaman tahun lalu seperti Ogan Ilir, Ogan Komering Ilir, Musi Banyuasin termasuk Muaraenim.
Melalui rapat koordinasi khusus ini diharapkan semua pihak selalu waspada akan terjadinya kebakaran hutan dan lahan. (Ant)
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Vicky Fadil
Tag Terkait:
Advertisement