HSBC dan Putera Sampoerna Foundation bekerja sama melakukan edukasi keuangan di kalangan komunitas petani dan mendorong pengembangan Lembaga Keuangan Mikro (LKM) sebagai salah satu solusi penyaluran modal bagi petani. Meski begitu, saat ini masih banyak LKM yang belum dapat memenuhi syarat transparansi dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK), sehingga sulit menerima pendanaan dari pihak ketiga.?
?Kami memahami bahwa masih terdapat peluang besar untuk dapat meningkatkan akses perbankan bagi masyarakat dengan pemahaman dan inklusi keuangan yang mendalam. Untuk menjawab hal itu kami senantiasa mengadakan beragam program pendidikan keuangan. Dengan menyasar LKM sektor pertanian, kami ingin mendukung mereka agar dapat mendapatkan akses layanan perbankan, sehingga dapat membantu bisnis petani,? demikian seperti dikatakan Head of Corporate Sustainability HSBC Indonesia Nuni Sutyoko saat loka karya inklusi keuangan di Sukoharjo, Selasa (2/5/2017).
Ia menambahkan bahwa hal ini merupakan cerminan komitmen HSBC untuk senantiasa mendorong bisnis yang berkesinambungan dengan membangun masyarakat dari segi sosial, lingkungan, dan ekonomi di manapun HSBC berada. ?Kami percaya bahwa faktor-faktor ini akan membantu pemberdayaan masyarakat selain juga percepatan ekonomi,? lanjut Nuni.
OJK menyambut baik kegiatan edukasi keuangan bagi petani dan LKM. Kepala Bagian Pengawasan IKNB, PM dan EPK Tito Adji Siswantoro menyatakan bahwa kegiatan edukasi seperti ini selaras dengan program Sinergi Aksi untuk Ekonomi Rakyat yang dicanangkan Presiden RI Joko Widodo dan mendorong peningkatan inklusi dan literasi keuangan kepada masyarakat sesuai dengan Peraturan Presiden Nomor 82 Tahun 2016 tentang Strategi Nasional Keuangan Inklusif (SNKI).
"Edukasi adalah pekerjaan rumah kita bersama, termasuk bagi institusi keuangan dan pendidikan seperti Bank HSBC, PSF, dan Universitas Sampoerna. Selain berbagai program edukasi yang sudah dilakukan OJK, kami juga dengan senang hati bekerja sama dengan pihak swasta untuk membantu mendorong pertumbuhan LKM demi meningkatkan kesejahteraan petani,? ujar Tito.
Sementara itu, Project Manager Program Kerjasama HSBC-PSF sekaligus ekonom dari Sampoerna University Wahyoe Soedarmono mengatakan, lewat kegiatan edukasi ini, pihaknya dapat mengajarkan petani dasar pengelolaan keuangan rumah tangga serta pengelolaan keuangan usaha pertanian dan agribisnis.
"Sementara bagi LKM, kegiatan ini akan fokus pada peningkatan kemampuan pembentukan (inkubasi) dan pengelolaan lembaga, serta penguatan kualitas manajemen risiko kredit di LKM," tuturnya.
Secara umum, edukasi keuangan untuk petani dan LKM ini menyasar pada empat tujuan utama, yaitu: Pertama, setiap peserta mampu mengaplikasikan pengelolaan keuangan keluarga dengan memiliki rekening tabungan di bank terdekat.
Kedua, meningkatnya rekening dan jumlah tabungan keluarga dan usaha para petani. Ketiga, munculnya usaha-usaha pertanian dan agribisnis di desa. Keempat, meningkatnya aktivitas keuangan (simpan-pinjam dan pembiayaan) LKM dan berdirinya LKM di desa-desa yang selama ini belum terjamah oleh sektor perbankan.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Fajar Sulaiman
Editor: Hafit Yudi Suprobo
Tag Terkait:
Advertisement